Donor Darah, PMI Antar Propinsi Tidak Saling Terkoneksi

Bagi pendonor rutin yang sedang berada di kota lain, tidak perlu kawatir kelewatan jadwal yang telah ditentukan. Di kota manapun donor darah bisa dilakukan.
Saya biasa donor di PMI Kota Surabaya tempat saya tinggal, tercatat 30 kali pada tanggal 27 Juli 2021, donor selanjutnya yang ke 31 boleh dilakukan setelah tanggal 25 September 2021. Karena sejak awal Agustus 2021 hingga hari ini kebetulan saya masih berada di Jakarta, maka saya coba lakukan donor di Unit Donor Darah PMI DKI Jakarta, beralamat di Jalan Kramat Raya, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.
Seperti biasa tahap pertama pengisian formulir, tunggu panggilan untuk mendapatkan nomor antrean.
Nampaknya unit-unit donor darah PMI di Indonesia ini tidak saling terkoneksi, jadi meski sudah puluhan kali donor di Surabaya, ternyata di PMI Jakarta tercatat 0 (nol), meskipun saat mendaftar, saya memberikan kartu donor yang saya miliki. Artinya dianggap sebagai pendonor baru, belum pernah berdonor pada unit lokasi mereka.
Tahap selanjutnya ada sedikit perbedaan, bila di Surabaya tahap yang dilakukan adalah pemeriksaan dokter terkait tekanan darah, baru test Hb. Di PMI Jakarta, tahapannya terbalik, test Hb, lalu test dokter. Bukan masalah sih, tiap tempat punya cara sendiri.
Cukup banyak pendonor, saya sendiri mendapat nomor antrian 319 pada saat saya mendaftarkan diri tanggal 2 Oktober pada sore hari. Melihat ini semua, bersyukur mulai kembali normal kegiatan donor darah ini, karena selama covid dikota Surabaya, pendonor sangat sedikit, banyak yang ragu dan takut melakukan donor rutin, padahal kebutuhan akan darah cukup banyak.
Memasuki ruangan pemgambilan darah, antrean panjang menunggu giliran pengambilan darah, ada sekitar 30 orang dapam ruangan ini. Empat puluh sembilan menit kemudian, nama saya akhirnya dipanggil juga, mencuci lengan dengan bersih, bersiap diri, pengambilan dilakukan, hanya butuh sekitar 7.37 menit untuk 1 kantong darah ukuran 350cc yang diperbolehkan untuk ukuran berat badan saya yang hanya seputaran 50 kilogram. Kecepatannya tergantung dari lancarnya darah pribadi masing-masing.
Saat pengambilan darah berlangsung, ada yang menarik perhatian saya saat melihat dinding di seberang yang berslogan: "From Hero to Zero" Jadi Pahlawan Kemanusiaan dengan Donor Plasma Konvalesen.
Saya pikir, para pendonor plasma Konvalesen dilakukan di ruang yang sama, karena kalau di Surabaya, ruangannya terpisah. Setelah saya bertanya pada petugas, rupanya itu hanya slogan, supaya terbaca dan tersampaikan dengan baik. Para pendonor plasma punya ruangan tersendiri, berada di lantai 2.
Saat akan meninggalkan PMI, saya sempatkan menengok antrian, dalam waktu 1 jam sudah bertambah dari 319 menjadi 360 pendaftar.
Indahnya berbagi, walau sekecil jarum diantara jerami. Semoga Tuhan akan menyertai orang-orang pemberani yang peduli dan semoga kesehatan senantiasa mengikuti untuk bisa terus berbagi.
Komentar