Sabtu, 20 April 2024 | 20:12
MILITER

Kapal Perang China Disebut Mondar-mandir di Laut Natuna, TNI AL: KRI Selalu Ada 1x24 Jam

Kapal Perang China Disebut Mondar-mandir di Laut Natuna, TNI AL: KRI Selalu Ada 1x24 Jam
KRI di Laut Natuna (Dok TNI AL)

ASKARA - Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) 1 Laskda TNI Arsyad Abdullah menegaskan kondisi di laut Natuna aman dan terkendali. 

Dikatakan, untuk mengamankan wilayah tersebut, pihak TNI AL mengerahkan tiga atau empat KRI yang beroperasi di Laut Natuna. 

Arsyad mengatakan, untuk unsur KRI lain melakukan bekal ulang, yang nantinya mampu dapat memantau kapal-kapal yang hendak masuk ke perairan Indonesia.

"Sikap TNI AL di Laut Natuna Utara sangat tegas melindungi kepentingan nasional di wilayah yurisdiksi Indonesia sesuai ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi. Sehingga tak ada toleransi berbagai bentuk pelanggaran di Laut Natuna Utara," tegas Arsyad dalam keterangannya, dikutip Jumat (17/9). 

Arsyad di hari yang sama juga melakukan kunjungan komando ke garis depan di Laut Natuna yang bertujuan untuk memastikan kehadiran unsur TNI AL di medan operasi. Menurut dia, saat ini TNI AL mengemban tugas berdasarkan Pasal 9 UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, terkhusus sub Pasal A dan B .

"Mengacu pada undang-undang tersebut, TNI AL dalam hal ini Koarmada I melaksanakan tugas mengamankan perairan Laut Natuna Utara, dalam mengamankan Laut Natuna Utara dituntut kehadiran KRI selalu ada 1x24 jam di wilayah tersebut," ungkapnya.

Asryad akan berada di Laut Natuna Utara untuk melakukan patroli udara langsung dalam memastikan secara langsung keberadaan KRI yang tengah melaksanakan patroli. Hal itu juga termasuk memantau situasi Laut Natuna Utara.

Sebelumnya, Badan Keamanan Laut (Bakamla) menyebutkan ribuan kapal asing dari Vietnam dan China yang tak tertangkap radar berada pada daerah overlapping Laut Natuna Utara. Ribuan kapal tak terdeteksi radar, hanya terlihat dengan pantauan mata.

Sekretaris Utama Badan Keamanan Laut (Bakamla) S. Irawan menyampaikan hal itu saat rapat dengan DPR terkait urgensi Rancangan Undang-Undang (RUU) Keamanan Laut.

"Begitu dilihat kasat mata ataupun langsung pengamatan udara, itu bahkan sampai ratusan, mungkin ribuan kapal yang ada di sana," ujar Irawan, Selasa (14/9). 

Disebutkan pula, kapal perang China juga dikabarkan terlihat mondar-mandir di perairan tersebut.

Komentar