Rabu, 15 Mei 2024 | 03:10
NEWS

Pejabat Ini Mengaku Sudah Divaksin Dosis Ketiga, Lainnya Tunggu Vaksin Nusantara

Pejabat Ini Mengaku Sudah Divaksin Dosis Ketiga, Lainnya Tunggu Vaksin Nusantara
Perbincangan Jokowi (Dok tangkapan layar)

ASKARA - Beredar kabar pejabat daerah mengaku telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau booster. Padahal, berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.01/1919/2021 vaksin booster hanya diberikan pada tenaga kesehatan yang telah disuntik vaksin dosis pertama dan kedua. 

Pejabat yang mendapatkan vaksin dosis ketiga itu terungkap dalam kegiatan siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Kalimantan Timur, Selasa (24/8). 

Kunjungan tersebut untuk meninjau langsung vaksinasi Covid-19 di SMPN 22 Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Dalam kunjungan itu, Jokowi didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor serta Wali Kota Samarinda Andi Harun. 

Dalam siaran tersebut, keenamnya tampak sedang berbincang. Namun, rupanya obrolan tersebut terdengar dalam video. Jelas terdengar, jika mereka mengobrol soal Vaksin Nusantara.

Wali Kota Samarinda Andi Harun mengaku, sudah mendapat 2 dosis vaksin, dan berencana ingin mencoba vaksin Nusantara gagasan Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

"Oh pantes seger-seger, Pak Wali Kota mendahului kita ini," kata Jokowi.

Jokowi lalu bertanya pada Panglima TNI apakah sudah mendapat Vaksin Nusantara.

"Sudah pak," kata Marsekal Hadi.

Hal sama juga diutarakan oleh Gubernur Isran Noor, namun dengan menggunakan Vaksin Moderna.

"Saya sudah booster, cuma (vaksin) Moderna," kata Isran Noor.

Prabowo Subianto lalu bertanya kepada Presiden Jokowi apakah sudah mendapat vaksin booster atau belum. Jokowi mengatakan jika dirinya belum mendapatkan suntikan.

"Saya nunggu (Vaksin) Pfizer," kata Jokowi.

Usai percakapannya itu, tak lama video live streaming tersebut dihapus, lalu diunggah kembali dengan sesi percakapannya yang telah dipotong.

Komentar