Sabtu, 27 April 2024 | 11:27
TRAVELLING

Menikmati Keindahan Alam Papua dari Desa Wisata Sauwandarek

Menikmati Keindahan Alam Papua dari Desa Wisata Sauwandarek
Desa Wisata Sauwandarek di Papua Barat (Dok Nokennews)

ASKARA - Tanah Papua sangat terkenal dengan berbagai kawasan wisata alam mempesona yang belum begitu dikenal dan terekspos oleh banyak wisatawan. Salah satunya Desa Wisata Sauwandarek.

Desa ini terletak di barat Waisai, sebuah ibu kota dari kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Di desa ini, bangunannya masih sangat tradisional, rumah-rumahnya masih terbuat dari kayu dan menggunakan atap terbuat dari daun dan jerami saja.

Penduduk asli Desa Sauwendarek adalah orang Papua yang hidup di pesisir, dengan memiliki sekitar 46 keluarga dan perkiraan jumlah penduduk sebesar 179 penduduk.

Penduduk asli di Sauwendarak sangat terkenal dengan keterampilannya menganyam daun pandan laut menjadi barang yang lebih bernilai ekonomis seperti topi, dan tas (noken). 

Topi dan tas yang dijual di desa ini. Harganya tidak terlalu mahal berkisar Rp25.000-Rp50.000 per buah tergantung jenis dan ukurannya. Banyak wisatawan yang membeli umunya dijadikan sebagai souvenir. Keunikan lain yang terdapat pada desa Sauwendarek adalah adanya telaga yang bernama Yenauwyau.

Telaga ini juga dikeramatkan oleh penduduk setempat karena banyak yang mengungkapkan bahwa telaga ini dihuni oleh penyu putih.

Di Telaga Yenauwyau juga terdapat sebuah dermaga yang lazim dipakai pengunjung untuk menikmati keindahan telaga Yenauwyau dan pemandangan di sekitarnya setelah berjalan sejauh kurang lebih 25 kilometer untuk mencapai telaga tersebut. 

Para pengunjung juga bisa dapat menyaksikan burung endemik Sauwendarek yaitu burung Maleo Waigeo saat berada di sana. 

Tidak hanya itu, keindahan di bawah lautnya terdapat berbagai jenis ikan seperti kuda laut mini (pigmy seahorse), udang mantis, blue ring octopus, ikan mandarin, kakap (schooling snapper), dan ekor kuning bisa kita jumpai. Kadang penyelam juga bisa menikmati berada dekat dengan gerombolan ikan tuna dan barakuda.

Selain itu, di Kampung Sauwandarek adalah atraksi memberi makan ikan di pantai. Cukup dengan menebus makanan ikan seharga Rp50.000, rasanya sayang jika kesempatan langka ini dilewatkan. 

Untuk mencapai Desa Wisata Sauwandarek, Pengunjung bisa menggunakan kapal reguler dari Sorong menuju Ibu Kota Kabupaten Raja Ampat, Waisai, dan perjalanan ini akan ditempuh dalam waktu 2-4 jam. 

Tarif kapal reguler ini tergolong murah, berkisar Rp100.000 hingga Rp125.000 perorang, sekali jalan. Dari Waisai perjalanan lalu dilanjutkan menuju Sauwandarek dengan menggunakan long boat selama 4 jam. Biaya sewa long boat berkisar Rp300.000, sekali jalan. 

Tetapi jika ingin cepat, pengunjung bisa juga menyewa speed boat dari Sorong. Dengan biaya sewa sekitar Rp 5 juta perhari, perjalanan Sorong-Sauwandarek hanya akan ditempuh dalam waktu 3 jam perjalanan.

Sepanjang perjalanan menuju Sauwandarek, pengunjung akan dimanjakan oleh keindahan karang, ikan, dan biota laut lainnya. Laut yang masih alami membuat ekosistem di wilayah Raja Ampat ini bisa dinikmati.(genpi)

Komentar