Sabtu, 27 April 2024 | 11:40
OPINI

Mudik Ke Surga

Mudik Ke Surga
Ilustrasi

Oleh:  Elva Tazar *)

Tiba tiba aku merasakan kematian itu makin dekat, sangat dekat, bahkan tak ada jarak antara hidup dan kematian. Kerabat, sahabat satu per satu meninggalkan dunia ini dan safar ke alam yang berbeda yaitu alam barzah.

Alam yang belum pernah kita kunjungi selain melalui kematian. Duh, makin kita mengingat kematian makin tak ada artinya dunia ini. Maka Rasulullah pun mengatakan Perbanyalah mengingat Pemutus nikmat yaitu Kematian  (Hr Tirmidzi).

Yah, nikmat harta, kecantikan, pangkat, jabatan  dan kekuasaan tak ada artinya jika malaikat maut sudah mencabut roh dari raga. Selesailah sudah, berakhir semua, tak ada lagi kewajiban beribadah, kewajiban beramal sholih serta ujian hidup yang membuat kita menangis  dan nikmat hidup  yang membuat kita tersenyum bahagia.

Begitu kematian terjadi tak ada lagi perjuangan yang ada adalah mulai menikmati hasil yang kita lakukan saat hidup. Ibadah, amal sholeh, sedekah dan perjuangan kita dalam membela agama Allah. Semua itu akan menemani kita di alam barzah, penantian yang sangat panjang sampai hari kiamat nanti. Ketika itu kita baru sadar ternyata hidup kita di dunia sangat singkat bila dibandingkan penantian kita di alam barzah.

Saat roh berpisah dari raga, kita tak lagi disebut manusia, seketika  disebut  mayat. Astagfirullah.. alam kubur yang tadinya goib menjadi nyata, alam dunia yang tadinya nyata sudah ditinggalkan untuk selamanya, tak kan ada kesempatan ke dua untuk kembali ke dunia. Semua ditinggalkan Sahabat yang  selalu bersama dalam canda dan tawa. Suami belahan jiwa, anak anak si buah hati tak akan ikut menemani ditempat yang baru alam kubur. Astagfirullah.

Maka cukuplah kematian yang kita saksikan menjadi nasehat buat kita. Bahwa satu saat nanti kita pasti akan safar ke alam barzah dengan melewati pintu yang dinamakan kematian. Ketika roh dicabut oleh Malaikat Isroil, roh orang yang beriman akan dijemput dua malaikat yang membawa kain kafan dari surga dan membawa roh itu ke langit (HR Muslim). Disetiap pintu langit para malaikat akan menyambut roh yang ditutup kain kafan yang wangi.

Masha Allah mulia dan terhormatnya roh seorang yang beriman dan beramal sholeh. Bisa jadi itu Roh manusia biasa, rakyat biasa bukan Presiden atau Raja, karena roh hamba Allah yang bertakwa dia  terkenal di langit walaupun di bumi tak banyak yang mengenalnya. Roh yang disambut penduduk langit adalah untuk orang yang  tetap teguh dalam imannya hingga kematian menjemput.

Bagi jiwa yang Allah ridhoi, penantian di alam barzah adalah penantian yang penuh nikmat. Bagaikan tidurnya pengantin baru, yang tidak akan dibangunkan kecuali oleh orang yang paling dicintainya.' Kelak Allah yang akan membangunkannya dari pembaringannya (Hr Tirmidzi ). Jasadnya hancur menyatukan dengan tanah,  namun rohnya bisa mendapatkan taman Surga di alam barzah sampai hari kiamat.

Lalu mengapa setiap manusia takut mati dan berusaha menghindar dari kematian? karena kita sadar betul bekal yang kita bawa masih sedikit, kita belum siap menemui Allah karena setiap  perbuatan kita akan diminta pertanggungjawabannya. Maka sering  seringlah kita melihat kematian dan mengambil ibroh dari kematian orang lain.

Agar kita  sadar dan tidak terlalu rakus dengan dunia karena dunia tempat kita meninggal bukan tempat tinggal, tempat tinggal kita sebenarnya adalah di Surga, maka jadikan sisa hidup ini untuk mendapatkan tiket ke Surga, kita mudik ke kampung kita Surga yang Allah sediakan untuk hambaNya yang bertakwa.

Semoga Aku, Kamu dan Kita semua adalah pemburu Surga yang sudah mempersiapkan diri untuk perjalanan yang panjang yaitu Kematian.

(Untuk sahabat  kami Almarhumah Hartatik Sulistyo)

*) Penulis Novel Amak, Ig@elvatazar, Youtube ElvaTazar

Komentar