Sabtu, 27 April 2024 | 08:14
NEWS

Warga Jakarta Diminta Jangan Terlena Hasil Negatif Antigen

Warga Jakarta Diminta Jangan Terlena Hasil Negatif Antigen
Ilustrasi. (EMC)

ASKARA - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengkhawatirkan perilaku warga usai mendapat hasil negatif tes rapid antigen. Meski hasil tersebut menjadi indikator terbebas dari Covid-19.

"Kami khawatir warga kita begitu dites rapid antigen negatif terus mereka bisa tenang. Ini yang sedikit membuat kita khawatir," ujar Widyastuti dalam keterangannya, Sabtu (17/4).

Maka itu, dia meminta warga tidak terlena lantaran hasil tes utama dan menjadi rujukan seseorang dinyatakan positif atau negatif dari Covid-19 adalah menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR).

Dinas Kesehatan DKI melakukan testing dengan dua metode yaitu PCR dan rapid antigen. Adanya tes antigen berdasarkan kebijakan pemerintah pusat yang membolehkan skrining awal.

Widyastuti menegaskan jumlah kapasitas testing PCR lebih banyak dibanding rapid antigen. Dalam satu pekan terakhir, testing PCR di Jakarta mencapai 6988 orang sedangkan rapid antigen sekitar 3000 orang.

Sementara menurunnya kualitas protokol kesehatan di masyarakat dapat berdampak dengan penambahan jumlah kasus. Sebab selama dua pekan terakhir, kasus harian di Jakarta mengalami tren peningkatan.

"Harian kita sudah mulai peningkatan 200, 200, khawatir nanti bergerak terus," kata Widyastuti.

Data Dinas Kesehatan DKI, tren tertinggi kasus aktif terjadi pada Januari-Februari di angka 25.000 lebih pasien isolasi. Memasuki Maret, tren kasus aktif mulai menurun drastis ke angka 6988 kasus.

Komentar