Jumat, 10 Mei 2024 | 10:19
NEWS

21 Anggota Klub Senam di Tasikmalaya Terpapar Covid-19

21 Anggota Klub Senam di Tasikmalaya Terpapar Covid-19
Ilustrasi. (EMC)

ASKARA - Sejumlah anggota klub senam sehat di Kecamatan Puspahiang, Tasikmalaya terpapar Covid-19. Kabar tersebut dikonfirmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya.

"Benar ada klaster klub senam sehat desa," kata Kabid P2P Dinkes Kabupaten Tasikmalaya Atang Sumardi, Sabtu (6/3).

Total warga yang terpapar mencapai 21 orang. Sementara, puluhan orang lainya masih menunggu hasil tes Corona dengan metode swab test.

"Mereka ini justru melakukan perjalanan ke luar daerah tepatnya ke Gunung Papandayan acara tahunan. Total yang terpapar sampai Sabtu pagi ada 21 orang itu terdiri dari anggota klub, keluarga dan kontak erat," jelas Atang.

Sebelumnya, mereka melakukan perjalanan menuju kawasan Gunung Papandayan pada Minggu (14/2). Total sebanyak 40 orang berangkat menggunakan bus untuk acara tahunan. Mereka kemudian bergabung dengan klub senam dari Bandung.

Paparan Covid-19 terdeteksi setelah dilakukan pemeriksaan swab terhadap sembilan anggota klub senam dan keluarganya. Hasilnya, delapan orang dinyatakan positif Covid-19. Satgas Covid-19 kemudian melakukan swab massal terhadap 25 orang anggota senam dan kontak erat pada 3 Maret 2021. Hasilnya 13 orang positif, enam merupakan anggota klub senam serta sisanya kontak erat.

"Jadi awalnya 1 Maret ada yang mengeluh satu orang kemudian dilakukan swab terhadap sembilan orang. Hasilnya delapan positif, satu negatif. Anggota klub senam ini masih ada yang belum swab. Kita akan minta dan wajibkan mereka di-swab sama kontak eratnya untuk putus Covid-19," papar Atang.

Dinkes Kabupaten Tasikmalaya mengimbau agar satgas Covid-19 kecamatan melakukan PPKM skala mikro untuk antisipasi penyebaran Covid-19 semakin meluas.

"Saya imbau satgas di tingkat desa dan kecamatan untuk lakukan PPKM. Penting sekali tiap desa harus ada tempat isolasi mandiri, tiap desa harus lakukan pemantau masyarakatnya yang keluar masuk," ujar Atang.

Ketua Klub Senam Sehat Puspahiang Dewi tidak mau disalahkan dengan munculnya klaster tersebut. Menurutnya, paparan Covid-19 tidak berhubungan dengan kegiatan klub di Gunung Papandayan pada 14 Februari lalu. Meski diakuinya sepulang dari Garut ada anggota yang kelelahan.

"Jangan menyalahkan kegiatan di Papandayan. Ada yang sakit pulang di Papandayan karena kecapean. Pulang dari Papandayan sudah lama tanggal 14 Februari," ucap Dewi.

Komentar