Rabu, 17 April 2024 | 02:11
NEWS

IPW Desak "Polisi Koboi" di Cengkareng Dihukum Mati

IPW Desak
Lokasi penembakan oleh oknum polisi di Cengkareng. (Dok. Detik)

ASKARA - Indonesia Police Watch (IPW) mengecam tindakan brutal "polisi koboi" Bripka CS di Kafe RM, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (25/2). 

Dalam aksi brutal polisi koboi itu seorang anggota TNI yang juga keamanan kafe berinisial SN dan dua pelayan FS dan SB tewas, serta satu lainnya HU mengalami luka. 

Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan, aksi brutal yang dilakukan polisi koboi itu menunjukkan bahwa Jakarta makin tidak aman. 

"IPW mendesak oknum polisi yang diduga sebagai pelaku penembakan dijatuhi hukuman mati dan kapolres Jakarta Barat harus segera dicopot dari jabatannya," kata Neta dalam keterangan pers.

Neta menyebut ada dua alasan mengapa kapolres Jakbar harus dicopot. Pertama, sebagai penanggung jawab keamanan wilayah, kapolres Jakbar membiarkan ada kafe yang buka hingga pukul 04.00 WIB, padahal saat ini tengah pandemi Covid-19. 

"Kedua, kapolres kurang memperhatikan perilaku anak buahnya hingga terjadi peristiwa brutal yang diduga dilakukan anak buahnya di wilayah hukumnya," ungkapnya. 

Dia menjelaskan, aksi brutal di Kafe RM itu berawal saat pelaku datang sekitar pukul 02.00 WIB bersama temannya dan langsung memesan minuman.

"Karena kafe hendak tutup dan pelanggan lain sudah membubarkan diri lalu pelaku ditagih bill pembayaran minuman sebesar Rp 3.335.000," kata Neta. 

Namun pelaku tidak mau membayar tagihan tersebut. Lantas, korban SN selaku keamanan menegur pelaku dan terjadi cekcok mulut. 

"Tiba-tiba pelaku mengeluarkan senjata api dan ditembakkan kepada ketiga korban secara bergantian," kata Neta. 

Setelah itu pelaku meninggalkan kafe sambil menenteng senjata api di tangan kanan dan di jemput temannya menggunakan mobil. 

Neta menilai, aksi polisi koboi ini sangat memprihatinkan. Sebab kasus tembak mati enam laskar FPI di KM 50 Tol Cikampek saja belum beres. 

"Kini, Polda Metro Jaya harus menghadapi kasus tembak mati tiga orang di Cengkareng. Parahnya lagi korban yang ditembak oknum polisi itu adalah anggota TNI," ujarnya. 

Karena itu, Neta menegaskan, Polda Metro Jaya perlu bertindak cepat dan segera mencopot kapolres Jakbar yang bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut. (jpnn)

Komentar