Sabtu, 20 April 2024 | 14:28
INFRASTRUKTUR

Ditargetkan Selesai Desember, Bendungan Ciawi Sudah 81,64 Persen

Ditargetkan Selesai Desember, Bendungan Ciawi Sudah 81,64 Persen
Bendungan Ciawi. (Industry/Ist)

ASKARA - Pembangunan Bendungan Ciawi, Bogor terus digenjot. Bendungan yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional ini nantinya akan difungsikan sebagai penahan air dan ditargetkan selesai Desember 2021. 

Berbeda dengan bendungan lainnya, Bendungan Ciawi merupakan bendungan kering atau dikenal sebagai dry dam dan menjadi yang pertama dibangun di Indonesia. Prinsipnya, bendungan ini tidak memiliki turbin atau pintu air dan baru akan digenangi air pada musim hujan. Selama musim kemarau, bendungan ini kering. 

"Sistem waduk ini seperti bottle neck," kata Kepala Satuan Kerja Pembangunan Bendungan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane Dony Hermawan, Kamis (25/2).

Proyek yang dikelola oleh BBWS Ciliwung-Cisadane dan dikerjakan PT Brantas Abipraya bersama PT Sacna tersebut dimulai sejak 2 Desember 2016 dan hingga kini masih dalam proses pembangunan. 

"Hingga Februari 2021 proses konstruksi Bendungan Ciawi telah mencapai 81,64 persen, sedangkan progres lahan sebesar 94,81 persen," kata Dony Hermawan. 

Nantinya, bendungan ini akan mampu menampung volume air sebanyak 6,05 juta meter kubik dan luas genangan 39,40 hektare, sehingga diharapkan mampu mengendalikan dan mengurangi banjir hingga 111,75 meter kubik per detik. 

Bendungan ini, selain Bendungan Sukamahi, menjadi rencana induk pengendalian banjir (flood control) Jakarta. Pada periode curah hujan tinggi, Bendungan Ciawi akan mampu menahan kelebihan air dan mengalirkannya secara terkontrol. 

Selain bertujuan untuk mengendalikan banjir Sungai Ciliwung, bendungan ini juga menjadi lokasi konservasi sumber daya air dan pengembangan pariwisata di Jawa Barat. Pekerjaan berjalan kini meliputi pekerjaan timbunan, struktur spillway dan dinding penahan tanah (DPT) dan chute spillway. 

"Sejak bulan November hingga Februari ini pengerjaan proyek terhambat karena curah hujan tinggi, terutama untuk penimbunan," ujar Dony Hermawan.

Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah menutup lapisan timbunan dan stockpile dengan terpal, juga trial embarkment untuk menjaga kadar air. Tetapi untuk spillway masih dapat terus dikerjakan. 

Untuk itu, Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan, dan Sumber Daya Air Rahman Hidayat meminta agar dicarikan teknologi dan/atau inovasi yang dapat mengatasi kendala akibat curah hujan tinggi yang lumrah terjadi di Bogor, sehingga penyelesaian Bendungan Ciawi tidak terkendala.

"Jangan terus mengandalkan cuaca. Jangan sampai penyelesaiannya jadi terlambat selesai," katanya. (industry) 

Komentar