Bertemu Menlu Qatar, Retno Marsudi Dorong Kemajuan Perdamaian Afghanistan
ASKARA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan kunjungan kerja ke Doha, Qatar bertemu dengan Wakil Perdana Menteri/Menteri Luar Negeri Qatar YM Skeikh Tamim bin Hamad Al-Thani, Kamis (11/2).
Kedua menlu sepakat terus memperkuat kerja sama bilateral, terutama di bidang ekonomi. Beberapa fokus kerja sama yang saat ini sedang dilakukan ialah di bidang investasi telekomunikasi, pariwisata, dan listrik.
"Kita harus terus mengawal kerja sama ekonomi kedua negara. Agar dapat mempercepat proses pemulihan ekonomi pasca pandemi," kata Menlu Retno dalam keterangan resmi.
Tren perdagangan Indonesia-Qatar dalam lima tahun terakhir terus mengalami kenaikan sekitar 11,53 persen. Investasi Qatar di Indonesia dalam tiga tahun terakhir terfokus di bidang pariwisata dan energi.
"Pada tahun 2020 realisasi investasi Qatar di Indonesia senilai USD 6,2 juta naik lebih dari 30 kali lipat dibanding nilai investasi tahun 2018," tutur Menlu Retno.
Selain itu, kedua menlu juga bertukar pikiran mengenai beberapa isu kawasan, terutama proses perdamaian di Afghanistan. Keduanya sepakat pentingnya dukungan internasional untuk menjaga momentum proses perdamaian. Serta membawa proses perdamaian diharapkan bergulir lebih cepat. Maka itu diperlukan komitmen tinggi dari semua pihak.
Qatar mengapresiasi peran Indonesia yang memberikan fokus perhatian pada peran perempuan di Afghanistan.
"Peran perempuan harus terus diutamakan, baik dalam proses perdamaian maupun dalam pembangunan Afghanistan pasca konflik," kata Menlu Retno.
Keduanya juga membahas isu Palestina, terutama hasil pertemuan para menlu Liga Arab mengenai Palestina yang diselenggarakan di Kairo pada 8 Februari 2021. Diharapkan, hasil pertemuan akan menciptakan kesempatan baru bagi perjuangan Palestina berdasarkan two state solution.
"Tren positif di tahun 2021 ini harus menjadi fondasi yang kuat bagi upaya mendorong proses perdamaian Palestina-Israel," ujar Menlu Retno.
Mereka pun bertukar pikiran mengenai situasi Myanmar. Keduanya sepakat bahwa keselamatan, keamanan dan kesejahteraan rakyat Myanmar harus menjadi prioritas. Selain itu, transisi demokrasi harus terus dijalankan di Myanmar.
"Dimensi hubungan Indonesia dan Qatar bukan saja terkait kepentingan kedua negara namun juga kepentingan umat yang lebih luas," tandas Menlu Retno.
Sebelum ke Qatar, Menlu Retno juga melakukan lawatan kerja ke Yordania.
Komentar