Jumat, 17 Mei 2024 | 16:05
NEWS

Pemprov DKI Hapus Program Normalisasi Sungai, Diganti Gerebek Lumpur

Pemprov DKI Hapus Program Normalisasi Sungai, Diganti Gerebek Lumpur
Sungai di Jakarta ( TEMPO/Subekti)

ASKARA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya memiliki program lain yang diklaim dapat menangani banjir di Jakarta, meski program normalisasi sungai dihapus di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2017-2022.

Sejumlah program yang diklaim dapat menangani masalah banjir menurut Ariza, sapaannya adalah melakukan gerebek lumpur, hingga membuat sumur resapan, dan memaksimalkan kerja pompa mobile dan stasioner.

"Kita lihat cukup baik ini berkat program yang kita galakkan di antaranya memaksimalkan pengerukan, gerebek lumpur, drainase sumur resapan, pompa mobile, pompa stasioner underpass," ujarnya, Rabu (10/2).

Ariza menilai, sejumlah program tersebut sudah dilakukan dan berjalan maksimal, sehingga banjir yang terjadi di Jakarta sejak Minggu (7/2) dapat ditangani dengan baik, dan surut dalam waktu yang cepat.

"Kita lihat sampai hari ini, alhamdulillah di Jakarta sekalipun masih ada titik-titik genangan itu cepat sekali surut, sekalipun masih ada beberapa titik yang banjir seperti di Pejaten Timur itu terletak di pinggiran sungai kali Ciliwung," ungkapnya.

Sebelumnya, dalam dokumen RPJMD halaman IX-79, terdapat paragraf yang menjelaskan penanganan banjir melalui pembangunan waduk, naturalisasi, dan normalisasi sungai.

Namun, dalam draf perubahan RPJMD halaman IX-105, program normalisasi sungai dihapus. Peningkatan kapasitas aliran sungai hanya dilakukan melalui program naturalisasi sungai.

"Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi dampak daya rusak air adalah melalui pembangunan dan revitalisasi prasarana sumber daya air dengan konsep naturalisasi," tulis draft perubahan RPJMD 2017-2022 sebagaimana dikutip pada Selasa (9/2).

Komentar