Sabtu, 20 April 2024 | 09:16
INFRASTRUKTUR

Jembatan Bailey di Purwakarta Selesai Dibangun

Jembatan Bailey di Purwakarta Selesai Dibangun
(Kesatu/Diskominfo Purwakarta)

ASKARA - Jalur alternatif penghubung antara Kecamatan Bungursari dan Cempaka, Kabupaten Purwakarta bisa kembali dilalui kendaraan. 

Seiring telah dibangunnya jembatan sementara (bailey) sebagai pengganti Jembatan Bodem di Desa Karang Mukti yang ambruk pada awal April lalu.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menuturkan, sejak jembatan ambruk, jajarannya langsung melakukan serangkaian upaya supaya jalur tersebut bisa kembali dilalui. Mengingat, Jembatan Bodem selama ini menjadi akses alternatif penghubung antara Kecamatan Bungursari dan Cempaka. Bahkan, penyambung jalur dengan kabupaten tetangga.

"Untuk perbaikan telah dilakukan pada November. Alhamdulillah, saat ini pengerjaannya telah rampung. Kalau tak ada aral melintang pekan depan jalur ini sudah bisa dilalui kendaraan," ujarnya, Jumat (22/1).

Bupati yang akrab disapa Ambu Anne itu menjelaskan, untuk sementara akses penghubung yang dibangun dengan anggaran perubahan hanya jembatan bersifat darurat. Meski begitu, pihaknya memang berencana membangun jembatan permanen sebagai pengganti jembatan yang ambruk. Namun, untuk membangun jembatan permanen dibutuhkan kematangan perencanaan, mengingat tanah di lokasi itu cukup labil.

"Butuh penelitian dan kematangan perencanaan. Kami tak bisa begitu saja membangun jembatan permanen baru karena jangan sampai pengalaman kemarin (ambruk) itu terjadi lagi dan menjadi evaluasi bagi kami. Intinya, jembatan permanen masih direncanakan," jelasnya.

Namun demikian, dengan adanya jembatan sementara setidaknya mobilitas warga bisa kembali berjalan normal. Sehingga, bisa membantu percepatan pemulihan ekonomi warga di kedua wilayah perbatasan yang saat ini masih dalam bayang-bayang pandemi Covid-19.

"Meski bersifat sementara, mudah-mudahan Jembatan Bodem bisa mempermudah akses dan aktivitas warga. Kami ingatkan agar jembatan ini bisa dirawat dan dijaga. Kendaraan-kendaraan berat yang tonasenya tinggi tidak boleh melintas atau dibatasi," kata Ambu Anne.

Kepala DPUBMP Kabupaten Purwakarta Ryan Oktavia mengatakan, akhir pekan ini akan ada tim ahli yang melakukan pengecekan ke Jembatan Bodem sebelum diresmikan.

"Insya Allah pekan depan Jembatan Bodem bisa diresmikan oleh ibu bupati," ujar Ryan seraya mengatakan pengerjaan jembatan memakan waktu dua bulan dengan melibatkan unsur TNI setempat.

Menurutnya, karena jembatan tersebut sifatnya hanya sementara dan bukan permanen, ke depan rencananya akan ada penelitian lebih lanjut terkait kontur tanah di lokasi tersebut dan akan dilakukan Detail Engineering Design (DED).

Selain itu, Ryan juga mengungkapkan rencana pembangunan infrastruktur di wilayah Kabupaten Purwakarta pada 2021 ini. Selain penyelenggaraan jalan dan jembatan, ada sejumlah agenda lain yang akan dikerjakan oleh dinas yang dipimpinnya yaitu kegiatan peningkatan dan pengelolaan sumber daya air (irigasi) dan peningkatan dan pengelolaan drainase di sejumlah titik.

"Untuk kegiatan penyelenggaraan jalan dan jembatan terdiri dari beberapa item di antara peningkatan pada 17 titik jalan, pemeliharaan berkala, pemeliharaan rutin, trotoar, jembatan dan anggaran tanggap darurat. Dengan alokasi anggaran sekitar Rp 49,5 miliar," papar Ryan.

Sementara, untuk peningkatan dan pengelolaan sumber daya air, ada lima titik daerah irigasi yang rencananya akan dibangun yakni di Cicalihur, Ciburial, Nangerang, Garokgek dan Ciwangun dengan alokasi anggaran sekitar Rp 12,7 miliar.

"Termasuk pemeliharaan dan rehab 40 jaringan irigasi air permukaan. Selain itu, kami juga alokasikan sekitar Rp 2,4 miliar untuk peningkatan dan pembangunan drainase pada sejumlah titik," tutur Ryan.

Dalam situasi pandemi Covid-19 ini, Pemkab Purwakarta juga telah menyiapkan langkah-langkah strategis agar keuangan daerah tidak terlalu terganggu secara signifikan. Salah satu langkah diambil yakni dengan melakukan efisiensi belanja barang jasa dan belanja modal. Hal ini juga merujuk pada SKB yang mengamanatkan setiap pemerintah daerah baik itu provinsi maupun kabupaten dan kota untuk melakukan efisiensi.

"Dengan adanya pandemi, DPUBMP terpaksa harus turut melakukan rasionalisasi anggaran yang sebelumnya terencana. Meski demikian, pada 2020 lalu, tak urung kami dapat menyelesaikan pembangunan 10 titik jalan di sejumlah wilayah dengan total panjang sekitar 10 kilometer, sejumlah sistem irigasi dan satu jembatan yang melibatkan TNI dengan program Karya Bakti TNI," jelas Ryan. (kesatu)

Komentar