ASKARA - Tim Gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat masih menemui kesulitan menembus lokasi terparah dampak gempa di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Kepala BPBD Majene, Sirajuddin mengatakan, untuk mencapai lokasi terparah akibat gempa pihaknya harus melewati tiga titik longsor yang memutus jalan menuju lokasi tersebut. Material longsor harus dibersihkan terlebih dahulu. 
 
"Ada tiga titik longsor yang harus dibersihkan untuk tiba ke lokasi, padahal harus bisa cepat diakses, karena bantuan harus dibawa dan semua peralatan belum tiba di lokasi," katanya, Jumat (15/1). 

Sementara itu, di beberapa lokasi seperti tim gabungan juga sedang melakukan pertolongan. Pasalnya, beberapa orang perlu mendapat pertolongan karena tertimbun rumah yang roboh akibat gempa susulan subuh tadi. 
 
"Tim juga sedang berusaha membantu warga yang diketahui tertimbun reruntuhan bangunan," ujarnya.
 
Sirajuddin mengungkapkan, korban yang hilang diharap segera ditemukan. Walaupun jumlahnya belum bisa dipastikan. 
 
"Untuk korban hilang kemungkinan ada, tapi kita berharap bisa segera diselamatkan, semoga tidak banyak," sebut Sirajuddin.
 
Sebelumnya, akibat gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Majene, sejumlah rumah dan gedung roboh. Bahkan, gedung Kantor Gubernur Sulbar ikut roboh akibat gempa dengan kekuatan 6,2 skala richter.