Senin, 13 Mei 2024 | 02:21
NEWS

Berkaca ke Turki dan Brazil, Kemenkes Optimistis Soal Vaksin Sinovac

Berkaca ke Turki dan Brazil, Kemenkes Optimistis Soal Vaksin Sinovac
Vaksin Covid-19 Sinovac (Dok BBC.com)

ASKARA - Kementerian Kesehatan menargetkan program vaksinasi Covid-19 bakal dimulai pada pekan kedua atau ketiga bulan Januari 2021. Setelah hasil uji klinis di Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat.

"Kita rasanya cukup optimis untuk sesuai dengan jadwal yang kita susun, bahwa vaksinasi ini dimulai pada minggu kedua atau ketiga Januari 2021," kata Juru Bicara Program Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi dalam keterangannya, Senin (4/1).

Optimisme itu timbul lantaran informasi yang dikantongi Kemenkes, hasil uji klinis vaksin Sinovac yang dilaksanakan di Turki dan Brazil memberikan hasil yang cukup baik. 

Selain itu, meski belum keluar sepenuhnya, Nadia mengatakan dan hasil uji klinis di Unpad juga memberikan yang cukup baik.

Menurutnya, hasil yang cukup baik ini juga diperoleh dari uji klinis tahap III vaksin Sinovac yang saat ini sedang berlangsung di Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung, Jawa Barat.

Hingga saat ini setidaknya sudah tersedia 3 juta dosis vaksin Sinovac yang berasal dari China tiba di Indonesia. Pemerintah pun sudah menandatangani kontrak pengadaan vaksin Covid-19 dari Novavax, Pfizer dan AstraZeneca. 

“Sehingga bisa sesuai dengan jadwal atau peta jalan yang sudah kita susun," tutur Nadia.

Terlebih didukung sarana dan prasarana fasilitas pelayanan kesehatan (fasyenkes) yang tersebar di seluruh Indonesia. Setidaknya 13 ribu puskesmas, 2.500 rumah sakit dan 49 kantor kesehatan pelabuhan dipersiapkan untuk melaksanakan program vaksinasi massal Covid-19 ini.

“Saat ini kita juga sudah memiliki 30 ribu vaksinator yang siap memberikan vaksin kepada seluruh sasaran. Jadi kita cukup yakin untuk bisa menyelesaikan vaksinasi ini dengan didukung tentunya SDM, sarana, prasarana yang saat ini sudah siap,” jelasnya.

Vaksinasi periode pertama akan berlangsung mulai Januari-April 2021 yang akan diprioritaskan kepada 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik yang ada di 34 provinsi. 

Kemudian, periode kedua akan berlangsung selama 11 bulan yakni dari April 2021 hingga Maret 2022 kepada sisa dari jumlah sasaran penerima vaksin dari periode pertama.

 

Komentar