Minggu, 19 Mei 2024 | 07:25
NEWS

Pemerintah Bubarkan FPI, Fahri Hamzah Ingatkan Mahfud MD Dulu Kritik Kekuasaan yang Menyimpang

Pemerintah Bubarkan FPI, Fahri Hamzah Ingatkan Mahfud MD Dulu Kritik Kekuasaan yang Menyimpang
Fahri Hamzah (Dok Askara)

ASKARA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menyampaikan kritik terhadap keputusan pemerintah yang telah membubarkan Front Pembela Islam (FPI). Dia menyesalkan pemerintah tak membuka jalan dialog. 

Fahri menilai, sebagai cendekiawan seharusnya Menko Polhukam Mahfud MD bisa membawa persoalan FPI pada jalan dialog. Padahal terdapat orang-orang pintar bergelar doktor dan guru besar.

Menurutnya, keputusan itu seakan menunjukkan hasil olah pikir para cendekiawan. Bahkan memperlihatkan kekuatan kekuasaan ketika mengumumkan menghentikan kegiatan ormas pimpinan Rizieq Shihab itu. 

”Sayang sekali, gesture orang-orang pintar tidak gemar membuka dialog. Sayang sekali karena kekuasaan dianggap lebih penting dari ilmu pengetahuan," kata Fahri dalam akun Twitter-nya, Rabu (30/12).

Menurutnya seberapa besar kekuatan tanpa dibekali dengan ilmu, maka akan mudah rapuh. 
"Percayalah pak prof (Mahfud MD) ilmulah yang punya masa depan, kekuasaan tidak pernah bisa bertahan. Seharusnya dialog adalah jalan kita,” imbuh Fahri. 

Inisiator Partai Gelora mengingatkan Mahfud bahwa dulu mereka mengkritik praktik kekuasaan yang selalu menyimpang. Sehingga dialog dan demokrasi dipilih sebagai jalan. 

"Prof @mohmahfudmd lupa bahwa salah satu sebab kita mengambil dialog keterbukaan dan demokrasi sebagai jalan adalah karena kita sering melihat keluasaan selalu menyimpang," tutur Fahri. 

"Ini pengalaman bangsa kita, pengalaman agama dan juga pengalaman ummat manusia. Apakah bapak belum paham?” tambahnya. 

Maka itu, dia meminta Mahfud MD mengajarkan mengedepankan dialog ketimbang cara-cara kekuasaan. Karena kerukunan itu hadir dari ketenangan jiwa para pemimpin yang arif bijaksana. 

”Ajarlah bangsa ini prof @mohmahfudmd agar kami mengerti bahwa ilmu lebih penting dari kekuasaan. Jangan biarkan suasana jiwa yang gusar penuh dendam menyebar. Jangan!” ucap mantan Wakil Ketua DPR itu. 

Tentu diyakininya Mahfud M lebih mengerti menyelesaikan sengkarut persoalan yang menimpa bangsa Indonesia. ”Banyak yang ingin saya sampaikan prof @mohmahfudmd sebagai kawan lama. Bapak pasti lebih mengerti sehingga jika memang suasana ini memang diniatkan. Silakan diteruskan," ujarnya. 

"Kami menyaksikan semua dengan doa semoga Allah SWT menjaga bangsa dan agama dari sengketa. Salam, FH,” tandas Fahri. 

Seperti diketahui pelarangan kegiatan FPI dituangkan dalam surat keputusan bersama (SKB) ditandatangani sejumlah pejabat, termasuk Menkumham, Mendagri, Menkominfo, Jaksa Agung, Kapolri, dan Kepala BNPT.

Komentar