Jumat, 10 Mei 2024 | 20:58
NEWS

Tak Berikan Izin Demo 1812, Polisi Turunkan 2.690 Personel Brimob

Tak Berikan Izin Demo 1812, Polisi Turunkan 2.690 Personel Brimob
FPI (wahidfoundation.org)

ASKARA - Pihak kepolisian mengerahkan sebanyak 2.690 personel Brigade Mobil (Brimob) tambahan ke Polda Metro Jaya untuk pengamanan ibu kota. Tambahan ribuan personel itu berasal dari bawah kendali operasi (BKO) Brimob Nusantara. 

“Jumlahnya 2.690 personel untuk pengamanan ibu kota. Saat ini mereka sudah sampai di Jakarta," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono dalam keterangannya, Kamis (17/12). 

Argo mengemukakan penambahan personel tersebut salah satunya bertujuan melakukan pengamanan aksi 1812 yang akan digelar kawasan Istana Merdeka. “Pengamanan aksi demo juga,” ungkap jenderal bintang dua itu. 

Padahal polisi tidak mengeluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) atau izin aksi unjuk rasa tersebut. Alasannya menimbulkan kerumunan massa sehingga sangat berpotensi memunculkan klaster pandemi Covid-19.

"Polri tak memberikan izin keramaian atau unjuk rasa karena pandemi Covid-19," cetus Argo. 

Terlebih penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia kian meluas, bahkan kasus per harinya masih sangat tinggi. Untuk itu, Argo meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan.

Polri mengacu kepada asas 'Salus Populi Suprema Lex Esto', keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. "Protokol kesehatan wajib diterapkan. Karena itu kami tegas tidak mengeluarkan izin," tandas Argo. 

Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan beberapa kelompok lain akan menggelar Aksi 1812, meminta Habib Rizieq Shihab bebas dari tahanan Polda Metro Jaya. 

Menurut Wakil Sekjen PA 212, Novel Bamukmin, aksi tersebut akan dilakukan setelah Salat Jumat dan berakhir sekitar pukul 16.00 WIB. Pembatasan waktu itu sebagai penerapan protokol kesehatan.

"Habis jumatan sampai pukul 16.00 WIB selesai. Waktu pun kita batasi demi menjaga (protokol kesehatan). Biasanya, standar kan sampai Magrib, paling cepat habis Asar, pukul 15.00 WIB lewat sudah bubar," terangnya.

Komentar