Jumat, 10 Mei 2024 | 09:58
NEWS

Jokowi Peringkat 12 Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia, Jubir: Sebagai Semangat Perjuangan

Jokowi Peringkat 12 Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia, Jubir: Sebagai Semangat Perjuangan
Presiden Jokowi (Biro Pers Sekretariat Negara)

ASKARA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) masuk daftar 50 tokoh Muslim berpengaruh di dunia untuk edisi 2021versithemuslim500.com. Situs itu mempublikasikan Jokowi berada di urutan ke-12 tokoh muslim berpengaruh di dunia.

Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengatakan, nama Presiden Jokowi masuk dalam daftar The Muslim 500 sejak 2015. Bahkan, terus merangsek naik ke urutan terbaik. 

"Selama masuk dalam daftar tersebut, Joko Widodo selalu bisa menembus 20 besar daftar tokoh muslim paling berpengaruh di dunia," kata Fadjroel dalam keterangannya, Rabu (16/12).

Pemerintah mengapresiasi penghargaan dunia tersebut. Di Indonesia sendiri, pemerintahan Jokowi terus menggelorakan semangat toleransi, keberagaman. 

"Semangat persaudaraan dan kepedulian terhadap sesama tanpa memandang suku, ras, agama, keyakinan," jelas Fadjroel.

Terlebih dalam menghadapi masa sulit akibat terdampak pandemi Covid-19 yang telah melanda Tanah Air selama sembilan bulan terakhir.

"Sebagai semangat perjuangan kemanusiaan bangsa Indonesia dalam bergotong-royong menghadapi pandemi Covid-19 di seluruh dunia," tandasnya. 

Adapun dua tokoh Indonesia yang juga masuk ke daftar 50 tokoh Muslim berpengaruh antara lain, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj yang berada di posisi 18. Kemudian, ulama Habib Luthfi bin Yahya di posisi 32.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berada di urutan pertama dari 50 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia. Sementara itu, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud berada di urutan kedua.

Sebelumnya, Jokowi pernah masuk dalam daftar 50 tokoh Muslim berpengaruh di dunia untuk edisi 2020. Kala itu, Jokowi berada di urutan ke-13, di bawah Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamid Al-Thani.

Daftar 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh diterbitkan oleh Pusat Studi Strategi Islam Kerajaan (The Royal Islamic Strategic Studies Centre/RISSC), lembaga riset independen yang terafiliasi dengan Institut Aal Al Bayt Kerajaan untuk Pemikiran Islam, yang bermarkas di Amman, Yordania.

 

Komentar