Jumat, 17 Mei 2024 | 19:45
NEWS

Hamdalah, Donasi untuk 6 Laskar FPI yang Meninggal Terkumpul Setengah Miliar Lebih

Hamdalah, Donasi untuk 6 Laskar FPI yang Meninggal Terkumpul Setengah Miliar Lebih
Ilustrasi donasi (Dok Finansialku)

ASKARA - Peristiwa penembakan enam anggota Front Pembela Islam (FPI) oleh polisi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, ternyata mampu menarik kepedulian masyarakat untuk menggalang donasi. 

Seorang netizen bernama Irvan Ghani mengumpulkan dana untuk enam pemuda laskar Front Pembela Islam yang tewas tertembak dalam insiden di Tol KM 50 Jakarta-Cikampek itu. 

Pengumpulan donasi diumumkan melalui akun Twitter miliknya @ghanieierfan, sejak pukul 16.00 WIB, Senin (7/12). Kini uang bantuan tersebut sudah terkumpul cukup banyak. 

"Sampai saat ini sudah Rp 650 juta (yang terkumpul)," ujar Irvan saat dihubungi, Kamis (10/12).

Dikatakan, dana yang sudah terkumpul, akan diserahkan langsung kepada keluarga almarhum. 

"Hari ini saya ke Bank tarik cash semuanya setelah itu closing. Terus langsung saya serahkan ke keluarga korban," imbuhnya.

Irvan menuturkan, donatur datang dari semua lapisan masyarakat. Dari tukang ojek sampai kalangan elite. Nominalnya variatif, dari belasan ribu sampai jutaan rupiah. 

"Paling kecil Rp 15 ribu dan yang sedihnya itu hasil ngojek dia. Banyak dari tukang ojek. Paling banyak di bawah angka Rp 50 ribu," tuturnya.

Atas kejedian tersebut, dia berharap, keluarga almarhum yang yang ditinggalkan sabar dan ikhlas. Mengingat segala sesuatu yang terjadi merupakan kehendak Sang Pencipta.

"Tentu sebagai umat muslim kita percaya dengan qoda dan qodar bahwa hidup itu misteri, ya kita menjalani. Jadi semesta yang menjaga dan waktu yang menuntun;" ucapnya.

"Untuk keluarga yang ditinggalkan kita berharap bahwa tidak mengecilkan semangat untuk terus membela kebenaran, melawan tirani," tambah Irvan.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menjelaskan, peristiwa bentrokan antara petugas dengan anggota laskar FPI terjadi pada Senin dini hari, pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta- Cikampek KM 50.

Kejadian berawal saat petugas menyelidiki informasi soal pengerahan massa saat dilakukan pemeriksaan terhadap HRS di Mapolda Metro Jaya.

"Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut HRS, kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," kata Fadil, Senin (7/12).

Fadil mengatakan terdapat 10 orang yang melakukan penyerangan, tetapi setelah enam rekannya ambruk, empat orang sisanya melarikan diri.

Komentar