ASKARA - Korps Marinir siap menjaga persatuan dan kesatuan demi menjaga stabilitas nasional sesuai dengan imbauan dan perintah dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Demikian dikatakan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono di Markas Komando Korps Marinir, Jakarta, Senin (16/11).

Yudo mengatakan, profesionalisme Korps Marinir sebagai prajurit matra laut dalam menjalanlan tugas selalu disertai sikap santun dan mampu merebut hati rakyat. Serta terus bersinergi dengan bangsa lainnya.

"Korps Marinir harus senantiasa memelihara disiplin individu, dan disiplin kesatuan. Hal ini bertujuan agar prajurit Korps Marinir yang selalu mendapat tempat di hati masyarakat," ujar Yudo. 

Dengan demikian, kata Yudo, dapat dihindari tindakan yang merugikan dan menyakiti hati masyarakat. Dia berpesan jaga selalu nama baik Korps Marinir yang dibanggakan agar tetap harum di tengah-tengah masyarakat. 

Mengenai dukungan menjaga stabilitas keamanan nasional, pihaknya akan membina dan meningkatkan profesionalisme maupun kompetensi prajurit. 

"Panglima TNI selaku pengguna kekuatan, kami selaku pembina kita bina pasukan kita secara profesional, nanti penggunaannya oleh Panglima TNI," jelas Yudo. 

Meningkatkan profesionalisme itu melalui pendidikan dan latihan. Serta melaksanakan tugas-tugas di daerah operasi. "Jadi kita siap mendukung TNI dengan apapun yang dilaksanakan ataupun yang diperintahkan oleh Panglima TNI," tambahnya. 

Selain itu, pertahankan soliditas dan sinergitas TNI/Polri dan pemerintah. Serta masyarakat demi kebhinekaan dan persatuan bangsa Indonesia. "Kapan pun, di mana pun Marinir dikirim pastikan hadir dan bertempur yang menjungjung tinggi kepecayaan rakyat," tandasnya. 

Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengingatkan pentingnya persatuan dan kesatuan demi menjaga stabilitas nasional. Sehingga persatuan dan kesatuan bangsa tidak hilang oleh provokasi.

"Saya ingin menyampaikan kembali, pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menjaga stabilitas nasional," ujar Hadi dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/11).

"Untuk itu, jangan kita biarkan persatuan dan kesatuan bangsa itu hilang, atau dikaburkan oleh provokasi dan ambisi yang dibungkus dengan berbagai identitas," sambungnya.