Jumat, 03 Mei 2024 | 14:32
NEWS

Viral Foto Komodo Hadang Truk di Pulau Rinca, Pertama Kali Sejak 1912

Viral Foto Komodo Hadang Truk di Pulau Rinca, Pertama Kali Sejak 1912
Komodo Hadang Truk (Instagram)

ASKARA - Beredar sebuah foto memperlihatkan komodo sedang menghadang laju truk pengangkut meterial di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Pulau tersebut masuk dalam 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Kondisinya mengalami perubahan karena adanya pembangunan tempat wisata, dengan konsep geopark populer yaitu Jurassic Park. Padahal Pulau Rinca merupakan habibat asli Komodo.

Foto tersebut diunggah oleh salah satu akun Instagram milik @gregoriusafioma. Dia mendapat kiriman foto dari seorang temannya tentang situasi pembangunan Jurassic Park itu.

"Komodo hadang Truck pembangunan Jurassic Park di Rinca. Ini benar-benar 'gila', tak pernah dibayangkan sebelumnya bisa terjadi," kata Gregorius Afioma dalam akun Instagramnya baru-baru ini. 

Mobil truk kini masuk ke dalam kawasan konservasi, yang dijaga ketat selama puluhan tahun. Dan secara sistematik meminggirkan masyarakat dari akses terhadap pembangunan yang layak demi konservasi. ⁣

"Ini barangkali truk pertama yang masuk ke dalam kawasan konservasi komodo sejak komodo menjadi perhatian dunia tahun 1912," sesalnya. 

Seseorang yang menyaksikan dari atas truk, tanpa mereka menyadari bahwa kawasan itu telah melewati sejarah sangat panjang dan melibatkan narasi-narasi pengorbanan dari berbagai pihak. ⁣

Semua cara untuk menentang rencana itu sudah dilakukan dan dilakukan secara terhomat, sebagaimana pemuja rezim ini kehendaki baik di jalanan maupun di kantor-kantor pemerintahan. "Namun nyatanya memang tidak didengarkan," imbuhnya. 

Pembangunan ini berawal dari kunjungan Presiden Joko Widodo pada Juli 2019. Dalam kunjungan itu, ia mengumumkan rencana pembangunan tersebut. KLHK yang menjadi pengelolah Taman Nasional Komodo (TNK), hanya nurut atas kemauan presiden. ⁣

Padahal tahun sebelumnya, beramai-ramai orang membongkar pengaplingan PT. Segara Komodo Lestari, milik David Makes (adiknya, Josua Makes, pemilik plataran komodo) di kawasan yang sama dan KLHK berkomitmen meninjau kembali izin pembangunan dalam kawasan. ⁣

"Saya sendiri skeptis apakah pembangunan ini benar-benar suatu keputusan yang terencana atau rencana yang impulsif karena momentum saja," nilainya.

"Jokowi sendiri mungkin tak banyak paham tentang konservasi komodo jika hanya mengandalkan satu-dua kali kunjungan saja," tambahnya.

Kala itu, dalam kunjungan kedua Jokowi, tentu mudah melihat siapa yang memfasilitasi Kepala Negara saat itu dan orang-orang yang mendampingi. ⁣

Presiden yang terobsesi dengan investasi apalagi yang menjual kesejahteraan masyarakat, tentu sangat antusias dengan rencana itu. Padahal konsekuensinya banyak.⁣

"Melihat foto ini, dalih zona pemanfaatan hanyalah alibi semata. tahapan proses pembangunan ini saja, sudah jelas mengabaikan prinsip konservasi," tandasnya. 

Sebelumnya, rencana pembangunan ini juga sudah mendapat penolakan dari Forum Masyarakat Peduli dan Penyelamat Pariwisata (Formapp). 

"Penolakan terhadap pembangunan ini sudah kami sampaikan berkali-kali, termasuk lewat unjuk rasa yang melibatkan dari 1.000 anggota masyarakat di BTNK dan Badan Otoritas Pariwisata (BOP) Labuan Bajo, Flores pada tanggal 12 Februari 2020," tegas Ketua Formapp Mangarai Barat Aloysius Suhartim.

Komentar