Senin, 29 April 2024 | 17:19
INFRASTRUKTUR

Penataan Taman Anggrek Kebun Raya Bogor Masuki Tahap Akhir, Ini Harapan Pak Menteri Basuki

Penataan Taman Anggrek Kebun Raya Bogor Masuki Tahap Akhir, Ini Harapan Pak Menteri Basuki
Kebun Raya Bogor (Bisnis.com)

ASKARA - Penataan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kawasan Taman Anggrek, Kebun Raya Bogor, Jawa Barat memasuki tahap akhir.  

Penataan tersebut salah satu wujud program kerja sama Kementerian PUPR dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk menjadikan Kebun Raya Bogor sebagai salah satu kawasan konservasi tumbuhan secara ex-situ untuk pelestarian spesies di luar habitat alaminya.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, penataan Taman Anggrek Bogor tidak hanya memberikan dampak positif dari sisi kelengkapan prasarana fisik dan keindahan (beautifikasi) ruang terbuka hijau publik, namun juga memberikan kontribusi terhadap konservasi air, tanah, dan perbaikan kualitas udara pada kawasan perkotaan. 

"Kebun Raya juga diharapkan bisa menjadi daerah tangkapan air dan memperkecil aliran permukaan (run-off) selama mungkin saat musim hujan," kata Menteri Basuki melalui keterangan resminya, Minggu (25/10).

Pengelolaan kebun raya berada di bawah kewenangan LIPI, dengan dukungan Kementerian PUPR antara lain dengan peningkatan kualitas infrastruktur di area Kebun Raya. Tugas tersebut diawali dengan pembuatan masterplan (rencana induk), perencanaan teknis rinci dan pelaksanaan konstruksi berbagai sarana dan prasarana pendukung dalam Kebun Raya. 

Sementara LIPI membuat konsep pengelolaan dan pengembangan kebun raya secara nasional sesuai roadmap dan kebutuhannya.

Ruang lingkup penataan kawasan Taman Anggrek Kebun Raya Bogor meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, dan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing (MEP) pada pembangunan Rumah Kaca Induk seluas 6.813 m2 dan Laboratorium Kultur Jaringan seluas 1.560 m2. 

Dengan tersedianya fasilitas yang cukup mumpuni, Taman Anggrek Bogor memiliki fungsi konservasi tumbuhan, penelitian dan layak menjadi tujuan wisata edukasi.

Penataan mulai dikerjakan pada Desember 2019 dengan progres fisik hingga akhir September 2020 mencapai 76 persen dan target selesai minggu ke-3 Desember 2020. Biaya pembangunannya berasal dari APBN TA 2020 sebesar Rp 35 miliar.

Sebagai pusat penelitian dan pusat konservasi luar kawasan (eks-situ) tumbuhan terbesar di Indonesia, Kebun Raya Bogor memiliki luas sekitar 87 hektare, dengan jumlah koleksi tumbuhan sebanyak 12.531 spesimen.

Pengembangan Taman Anggrek pada Kebun Raya lebih menekankan pada pelaksanaan lima fungsi kebun raya, yaitu konservasi, penelitian, pendidikan, wisata dan jasa lingkungan. 

Dengan program tersebut, di samping menambah luasan RTH, juga memberikan manfaat bagi keberlangsungan fungsi ekologis dan sebagai tempat rekreasi/wisata bagi masyarakat.

Komentar