Minggu, 19 Mei 2024 | 02:34
NEWS

Bicara Perang di Masa Depan, Menhan Prabowo: Apakah Kita Bisa Makan Semen?

Bicara Perang di Masa Depan, Menhan Prabowo: Apakah Kita Bisa Makan Semen?
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Dok. Humas Kementerian Pertahanan)

ASKARA - Untuk menjaga ketahanan pangan nasional, pemerintah membangun food estate atau lumbung pangan di sejumlah daerah.  

Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto menyatakan, bahwa perang pada masa mendatang akan mulai mengarah untuk menguasai kekayaan sumber daya alam. 

Lantaran itu, proyek lumbung pangan merupakan salah satu strategi ketahanan pangan negara dalam menghadapi perang.

Menengok sejarah pada masa kolonialisme saat bangsa Eropa masuk ke Indonesia. Awalnya mereka datang untuk mencari rempah-rempah. Namun, kemudian mereka memandang kepulauan di Indonesia adalah sumber kekayaan yang harus dikuras.

"Meskipun saat ini kita memang tidak dalam suasana perang, namun banyak ahli yang memprediksi perang masa depan adalah perang menguasai sumber alam. Terutama pangan," kata Prabowo dalam keterangan video, Jumat (23/10).

Mengenai perang pangan ini dapat membuat khawatir semua pihak, karena mencermati perkembangan serta dinamika lingkungan strategis global, regional, dan nasional. 

"Misalnya jumlah penduduk semakin meningkat tetapi lahan pertanian malah menyusut karena masifnya alih fungsi lahan," jelas Prabowo. 

Untuk itu, semua pihak harus mendukung kedaulatan pangan dengan sumber daya lahan yang cukup, sumber daya manusia tangguh, dan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Salah satu sumber daya alam yang penting terkait dengan kedaulatan pangan adalah berasal dari sumber daya hutan," cetus Prabowo. 

"Lahan hutan dapat menghasilkan aneka ragam pangan seperti padi, jagung, kacang-kacangan, ubi kayu, dan penghasil material kayu berkualitas premium," tambahnya.

Meski sudah banyak lahan untuk pertanian berubah menjadi real estate. Karenanya pemerintah harus lebih bijak untuk memprioritas kebutuhan masyarakat. 

"Pertanyaannya adalah apakah kita bisa makan semen, apakah kita bisa makan beton? Untuk apa menara-menara apartemen real estate yang hebat-hebat kalau rakyat tidak bisa makan," tandasnya. 

Komentar