Sabtu, 18 Mei 2024 | 22:54
NEWS

20 Tahun Terpisah, Saudara Kembar Dipertemukan Lewat Tiktok

20 Tahun Terpisah, Saudara Kembar Dipertemukan Lewat Tiktok
(Kesatu/Ist)

ASKARA - Trena Mustika (24) tampak tak sabar menunggu kedatangan KA Kahuripan di Stasiun Tasikmalaya pada Kamis pagi (22/10). 

Meski sudah mengetahui jadwal kedatangan kereta tersebut tetap saja Trena tampak gelisah. Sesekali ia bangkit dari tempat duduknya melihat ke arah kedatangan kereta tersebut. Sesekali pula ia merapikan jilbab hijaunya yang padahal sudah tampak sempurna.

"Duh, kok belum datang juga ya," gumamnya.

Trena sangat wajar untuk tak sabar. Betapa tidak, KA Kahuripan yang ditunggu-tunggunya itu membawa seseorang yang sangat spesial baginya. Seseorang yang seusia dengannya dan memiliki banyak kemiripan dengannya.

Bahkan, kemiripannya tak sekadar dari wajah tapi juga perilaku dan kesukaan. Dan yang ditunggu-tunggunya itu adalah Treni Fitri Yana (24), saudara kembar Trena yang telah terpisah sejak 20 tahun lalu.

Kisah terpisahnya Trena dan Treni sendiri berawal dari Tragedi Ambon medio 1990 silam.

"Memang sejak tragedi itu, kami para transmigran eksodus lagi ke kampung halaman masing-masing," ujar Enceng Dedi (59) mengisahkan perpisahan Trena dan Treni.

Enceng menyebutkan, sejak usia dua bulan Treni dititipkan kepada tetangganya, pasangan Rini dan Misranto. Saat terjadi konflik, Treni dibawa pulang ke Blitar Jawa Timur oleh pasangan itu.

Sedangkan Trena dibawa Enceng dan istrinya pulang kampung ke Tasikmalaya, tepatnya di Kampung Cipaingeun, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Selama 20 tahun terpisah, Trena dan Treni akhirnya dipertemukan kembali melalui aplikasi Tiktok. Ini bermula dari Treni yang seorang content creator membuat video duet. Tak dinyana video tersebut digunakan oleh kembarannya Trena. Kisah ini pun viral.

"Memang selama ini Trena dan saudara-saudaranya yang lain mengetahui tentang keberadaan Treni. Namun, minimnya informasi bahkan sampai hilang kontak dengan pengasuhnya, maka sulit melacak keberadaan Treni," kata Enceng.

Saat lahir, kata Enceng, anak kembarnya Trena dan Treni memiliki nama asli Euis Trena Mustika dan Euis Treni Mustika. Namun, atas persetujuan dirinya dan istrinya, pengasuh Treni mengubah nama Treni menjadi Treni Fitri Yana.

"Ibu kandung Trena dan Treni sudah meninggal sejak dua tahun lalu," ucapnya.

Akhirnya, KA Kahuripan yang mengantarkan Treni dari Blitar tiba di Stasiun Tasikmalaya. Saat turun dari kereta, Treni disambut ayahnya dan seluruh anggota keluarga yang ikut datang.

"Saya nahan-nahan nggak nangis, akhirnya nangis juga," kata Treni setelah bertemu keluarganya.

Rasa haru dan bahagia Treni semakin memuncak setelah bertemu saudara kembarnya, Trena. Ia tak menyangka saudara kembarnya itu ikut menyambut di Stasiun Tasikmalaya. Padahal, sebelumnya Trena berkabar akan menunggu di rumah.

"Saya kaget, masuk mobil tahu-tahu ada Trena," katanya.

Keduanya pun tak kuasa menahan air mata. Trena dan Treni yang sama-sama memakai jilbab berwarna hijau ini pun terus berpelukan di dalam mobil sembari sesekali menyeka air matanya tanda kerinduan yang mendalam. (kesatu) 

Komentar