Sabtu, 18 Mei 2024 | 18:13
NEWS

Pemerintah Pastikan Penanganan Covid-19 Semakin Baik

Pemerintah Pastikan Penanganan Covid-19 Semakin Baik
Ketua Komite PCPEN Airlangga Hartarto. (BNPB)

ASKARA - Pemerintah menyebut penanganan corona virus disease 2019 atau Covid-19 terus mengalami peningkatan signifikan.

Berdasarkan data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEC), kasus aktif Covid-19 per hari ini, Senin (12/10) berada pada angka 19,97 persen. Jauh lebih baik dibandingkan periode sebelumnya yakni 22,1 persen.

Kemudian tingkat rata-rata kesembuhan atau recovery rate sudah mencapai 76,48 persen yang mana hal itu lebih tinggi dari rata-rata dunia yakni 75,0 persen. Adapun faktor yang mempengaruhi recovery rate tersebut adalah adanya penurunan kasus aktif di beberapa provinsi.

Untuk prosentase rata-rata kasus meninggal atau fatality rate adalah 3,55 persen dan angka tersebut masih berada di atas dunia yakni 2,9 persen.

Ketua Komite PCPEN Airlangga Hartarto mengatakan, memasuki kuartal IV, Presiden Joko Widodo meminta agar Komite PCPEN dapat melakukan pengendalian secara mikro.

Hal itu sebagaimana yang telah dilakukan sebelumnya di 11 provinsi yang memilki dampak Covid-19 tinggi dan potensi ekonomi yang besar.

"Arahan Bapak Presiden adalah di beberapa kota di antaranya Ambon, Jakarta Utara, Depok, Bekasi, Jayapura, Padang, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Pekanbaru, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur," kata Airlangga dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta.

Sementara mengenai perkembangan pengadaan vaksin, Komite PCPEN telah menargetkan hingga tahun ini mencapai 30 juta vaksin.

"Pengadaan vaksin sampai dengan kuartal ke-IV disiapkan 271,3 juta dan tahun ini diharapkan 30 juta," ujar Airlangga.

Adapun, beberapa jenis vaksin adalah dari Cansino, Sinovac, Sinopharm/G42, Astra Zeneca. Khusus Astra Zeneca, pemerintah telah mencapai kesepakatan dan komitmen untuk pengadaan hingga 100 juta vaksin.

Vaksin saat ini terus disiapkan dan dipantau Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian BUMN untuk order 50 juta pertama berbasis Biofarma.

Airlangga menambahkan, pengadaan vaksin diperkirakan mencapai 160 juta secara bertahap hingga tahun 2022. 

"Untuk 160 juta, dan ini diperkirakan bertahap sampai tahun 2022," katanya. 

Komentar