Minggu, 19 Mei 2024 | 21:37
NEWS

Persekusi Ustaz Hasan, Habib Salim Harus Diproses Hukum

Persekusi Ustaz Hasan, Habib Salim Harus Diproses Hukum
(Youtube/Net)

ASKARA - Habib Salim Almansyur menyampaikan permintaan maaf atas tindakan persekusi yang dilakukannya terhadap Ustaz Hassanudin (Hasan Pagaden), seorang ulama di Desa Margahayu, Kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang.

Rekaman video persekusi yang dialami Ustaz Hasan beredar di masyarakat luas beberapa hari ini. Peristiwa itu disebut sebagai buntut masa Pemilu 2019 dari interaksi antar pendukung yang saling sindir di media sosial. 

Pada 21 September lalu, pihak Ustaz Hasan bersilaturahim ke kediaman Habib Salim untuk melakukan islah dan klarifikasi dengan didampingi unsur Desa Margahayu, Pagaden Barat. Namun apa yang didapat, dia disambut dengan tindakan kasar oleh Habib Salim dan keluarganya.

Dalam video, Habib Salim yang marah-marah memukul wajah Ustaz Hasan dengan sepatu yang dia pakai. Kepala Desa Margahayu yang mendampingi Ustaz Hasan tidak bisa berbuat banyak melihat kejadian itu. Tidak hanya dipukul dengan alas kaki, sang ustaz juga disiram menggunakan air oleh Nabilah, puteri Habib Salim. Tak lupa caci maki dan kata-kata kasar juga menghujani Ustaz Hasan yang mengambil sikap diam dan mengalah. 

Habib Salim juga didampingi puterinya kemudian membuat pernyataan permintaan maaf yang diunggah pada Selasa (29/9) oleh akun Youtube About Enam Dua.

"Masalah antara Ustaz Hasan dengan saya sendiri Habib Salim, saya menyimpulkan dan mengklarifikasi pada hari ini bahwa kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan ormas-ormas, masyarakat Islam, organisasi Islam maupun organisasi ulama. Oleh karena itu, saya sekali lagi mohon dengan segala hormat minta maaf secara pribadi maupun secara kekeluargaan kepada seluruh masyarakat Islam terutama kepada seluruh ulama, para ustaz, para kiai dan para ajengan, yang mana video tersebut tidak ada niat untuk menyakiti daripada tokoh-tokoh ulama Islam dan masyarakat Islam. Sekali lagi saya menyampaikan ucapan mohon maaf dunia wal akhirat, tidak ada niat dan tidak ada sama sekali untuk menyakiti saudara Hasan," jelas Habib Salim dalam permintaan maafnya. 

Namun permintaan maaf saja nampaknya tidak cukup disampaikan Habib Salim. Masyarakat meminta agar Habib Salim mempertanggungjawabkan perbuatannya yang dianggap mempermalukan tokoh agama.       

"biar adil, proses hukum," tulis akun S. Suharto menanggapi video tersebut. 

"Ujung ujung nya minta maaf.enak kali pak,dah nabok minta maaf.semoga di proses hukum," sambung akun Feri Angriawan47.

"Enak aja abis numpuk pake sendal lalu minta maaf,,,habib dari mana itu,,,tingkah laku habib nggak kayak gitu,,,memalukan," tulis akun Nashrullah Pa'woh.

"jauh banget ahlak nya sama datuk nya kanjeng nabi...gk salah klo dia palsu!!!," akun hiya_ hiyaaa memberi komentar.

"hbib kok nympah.in orng lain jlek? orng ini dpat glar hbib dri mna ya??," tanya akun Andri Ansah.

Desakan agar Habib Salim diproses secara hukum juga datang dari sejumlah tokoh masyarakat Kabupaten Subang. Mereka meminta polisi mengambil langkah hukum atas kasus persekusi tersebut hingga tuntas.

Pimpinan Ponpes Darul Falah Cimanggu Kiai Ridwan Hartiwan mengaku geram dengan perlakuan oknum tokoh masyarakat tersebut. Menurutnya, tindakan oknum tersebut sangat merendahkan martabat seorang guru ngaji.

"Kami mengecam persekusi Kiai Hasan. Kami sebagai orang pesantren meminta agar kasus itu diselesaikan secara hukum," katanya, pada Senin (28/9).

Menurut Kiai Ridwan, tindakan persekusi itu membahayakan dan menyinggung kalangan pesantren.

"Yang dipersekusi itu orang pesantren. Kami lihat videonya kok bisa main pukul dan siram, usut saja itu pidananya," tegasnya.

Jajaran pimpinan Jam'iyyah Ahlith-thoriqoh Al-Mu'tabaroh An-Nahdliyyah (Jatman) Kabupaten Subang KH. Muhammad Abdul Mu'min (Bah Maung) yang didampingi Katib Jatman Rahiyang Mandalajati Evi Silviadi mengingatkan Polres Subang supaya bisa dipercaya dalam menindaklanjuti kasus yang menimpa Ustaz Hasan.

Pimpinan Jatman menilai, apa yang dilakukan Habib Salim kepada Ustaz Hasan bukan semata persoalan personal.

"Tetapi Ustaz Hasan datang ke kediaman Habib Salim dengan mengenakan uniform Jatman. Tujuannya pun untuk islah atau berdamai atas kesalahpahaman yang terjadi," ujar Bah Maung.

Menurutnya, Ustaz Hasan diperlakuan tidak hormat dengan dipukul menggunakan sepatu dan kata-kata kasar. Tindakan itu menunjukkan sikap yang tidak terhormat dari seorang yang berpredikat habib.

"Jadi, secara kelembagaan kami merasa direndahkan (oleh Habib Salim). Dan kami memandang kelakuannya tidak bermoral yang menyakiti Jamaah Thoriqoh," tegas Bah Maung.

Oleh karena itu, lanjut Bah Maung, pihaknya mendesak Polres Subang supaya segera menindaklanjuti secara hukum perilaku Habib Salim.

Hal senada disampaikan Bendahara Jatman Sy Abrehom yang mendesak Polres Subang bergerak cepat agar memberikan rasa tenang di kalangan Jamaah Thoriqoh dan Nahdliyin.

Menurutnya, meski sudah ada pernyataan maaf dari Habib Salim tetapi proses hukum harus terus berlanjut. 

"Kita percayakan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum dalam menanganinya. Jangan melihat predikat habibnya jadi bergerak lambat. Sedangkan kami di sini sudah menenangkan warga Nahdliyin yang telah menyerahkan kepercayaan kepada aparat penegak hukum," jelas Sy Abrehom.

Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Subang Asep Alamsyah mengatakan, desakan warga NU dan generasi muda NU, khususnya keluarga besar GP Ansor dan Banser Kabupaten Subang agar Habib Salim meminta maaf secara terbuka ke publik merupakan hal yang wajar bahkan mutlak dilakukan untuk menjaga kondusifitas. Karena menurutnya, aksi persekusi tersebut sudah menjadi isu nasional.

"Bahkan kami mengetahui video itu dari Pimpinan Pusat GP Ansor. Dan kader-kader Ansor Banser di Nusantara sudah mengetahuinya sehingga mengutuk keras atas tindakan arogansi Habib Salim tersebut. Untuk itu, kami mendesak agar Habib Salim dengan penuh keikhlasan untuk meminta maaf agar tidak terjadi isu yang semakin liar bahkan sulit terbendung lagi," kata Asep.

Ketua PP Gerakan Pemuda Ansor Hadi M Musa Said juga prihatin atas kejadian yang menimpa Ustaz Hasan. Menurutnya, kejadian itu merupakan contoh tidak baik bagi masyarakat, terlebih pelaku dan korban sama-sama tokoh masyarakat. 

"Kami berharap pihak kepolisian mengusut secara tuntas. Dan kami serahkan dan percayakan pada pihak kepolisian untuk bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik dan sesuai mekanisme hukum yang berlaku," katanya saat menjemput Ustaz Hasan di Rumah Sakit Siloam Purwakarta, Selasa (29/9).

Selain itu, Hadi M Musa Said yang juga koordinator nasional Jaringan Alumni Muda Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (Koornas JAM PMII) mengajak masyarakat khususnya warga Nahdliyin agar tidak terprovokasi dan menahan diri jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

"Karena banyak sekali yang tidak bisa menerima atas perlakuan pelaku tersebut yang semena-mena dan sangat arogan. Apapun alasannya sangat tidak dibenarkan dalam konteks apapun mencaci maki orang, menampol dengan alas kaki sandal sepatu, menyiram air bahkan mengeluarkan kata-kata kebun binatang yang tidak pantas diucapkan oleh siapapun," jelasnya. (dbs)

Komentar