Sabtu, 20 April 2024 | 14:24
TRAVELLING

Bakau Menari di Keremangan Senja Pantai Walakiri

Bakau Menari di Keremangan Senja Pantai Walakiri
Pantai Walakiri

ASKARA - Nusa Tenggara Timur, adalah provinsi yang dianugerahi dengan bentang alam yang sungguh menawan. Lokasinya yang dikelilingi oleh lautan luas membuatnya memiliki banyak pantai yang eksotis.

Ada banyak obyek wisata di Sumba, salah satunya adalah Pantai Walakiri yang berlokasi di Desa Watumbaka di Kabupaten Sumba Timur. Letak Pantai Walakiri tidak jauh dari pusat Kota Waingapu, yaitu sekitar 1 jam perjalanan.

Jika keberangkatan dimulai dari Kota Waingapu, maka bisa menuju ke arah timur laut menuju Kambajawa, kemudian akan melewati Jl Adam Malik dan belok kiri menuju Jl. Prof. Yohanes ke Jl. R. Suprapto/Jl. Sutomo di Prailiu.

Kesan pertama pada Pantai Walakiri adalah tentang hamparan pasir putih, deretan pohon kelapa dan cemara di pesisir pantai. Juga kesan kuat muncul dari kombinasi unik antara biru laut serta pohon bakau (mangrove) yang membentang di sebelah barat pantai. Eksotisme Pantai ini terekam dalam Film Pendekar Tongkat Emas, yang disutradarai Mira Lesmana.

Pantai ini memiliki keunikan, yang tidak akan ditemukan di tempat lainnya, yaitu deretan pohon bakau atau mangrove dengan ukuran variatif yang bentuknya seperti sedang menari menjadi salah satu daya tarik di pantai ini. Ukurannya yang bervariasi dan bentuknya seperti sedang menarik menjadikan pohon bakau di tempat ini obyek foto wisatawan yang berkunjung, khususnya pada saat air laut sedang surut.

Pantai Walakiri memiliki dua jenis pasir yang berbeda. Pasir putih lembut, layaknya pantai pada umumnya, bisa kamu temukan di pesisir Pantai Walakiri. Akan tetapi ketika air laut sedang surut, kamu bisa menemukan pasir dengan tekstur seperti semen basah atau bedak, yang kemudian kering dan mengeras.

Ombak yang tenang dan pantai yang bersih, membuat para pengunjung bisa dengan leluasa bermain air di Pantai Walakiri. Waktu terbaik untuk bermain air di Pantai Walakiri adalah ketika air laut pasang, yaitu pada pagi hingga siang hari. Ketika laut surut, para wisatawan harus berjalan jauh dari bibir pantai untuk menemukan air laut, ditambah lagi dasar pantai yang berupa pasir mengeras membuat para pengunjung tidak akan bisa bermain air dengan nyaman.

Bandara Internasional El Tari Kupang

Ibu Kota NTT, Kupang, baru saja memiliki ikon baru Bandara Internasional El Tari Kupang (BET), yang diresmikan pada 31 Maret 2020 tanpa seremoni.

Pengembangan Bandara ini berbiaya Rp 17M, dan mulai dikerjakan sejak Januari 2019, membuat BET kini mampu menampung 3.3 juta, dari sebelumnya 2 juta penumpang/tahun, apron dari 12 menjadi 17 parking stand, dan dilengkapi dengan fasilitas baru, dua garbarata.

Kupang akan memiliki dua Bandara berstatus internasional lainnya, Bandara Komodo di Labuan Bajo dan Umbu Mehang Kunda di Kabupaten Sumba Timur (masih dalam proses pembangunan dari awal). Peningkatan status Bandara akan meningkatkan arus wisatawan ke NTT, yang kini terus giat berbenah.

Komentar