Sabtu, 11 Mei 2024 | 23:57
NEWS

Banjir Bandang di Sukabumi, 12 Rumah Hanyut Puluhan Lainnya Terendam Lumpur

Banjir Bandang di Sukabumi, 12 Rumah Hanyut Puluhan Lainnya Terendam Lumpur
Banjir Bandang Sukabumi (BPBD Sukabumi)

ASKARA - Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB memonitor 12 rumah hanyut saat banjir bandang yang terjadi di wilayah Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Senin kemarin (21/9). 

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menyampaikan, hingga pukul 20.30 WIB, tercatat puluhan rumah lainnya terendam air bercampur lumpur.

Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melaporkan 12 rumah hanyut, 85 rumah terendam dan satu unit mobil tersapu banjir bandang. 

"Pihaknya masih melakukan pendataan kerugian materiil di lapangan. Sampai dengan informasi diterima, tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini," kata Raditya Jati dalam keterangannya, Selasa (22/9). 

Sementara itu, beberapa wilayah di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terdampak banjir bandang antara lain Desa Pasawahan (Kampung Cibuntu), Desa Cisaat (Kampung Cipari), Desa Mekarsari (Kampung Lio dan Nyangkowek), Desa Bangbayang (Perum Setia Budi). 

"BPBD Kabupaten Sukabumi menurunkan personel tim reaksi cepat (TRC) untuk melakukan penanganan darurat di lokasi terdampak," jelasnya. 

Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Citarik - Cipeuncit pada hari Senin (21/9), pukul 17.10 WIB, memicu kejadian ini.

Masyarakat diimbau tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas tinggi disertai petir atau kilat dan angin kencang di beberapa wilayah. 

Untuk membangun kesiapsiagaan bersama, masyarakat dapat berpartisipasi menginformasikan kepada warga lainnya terkait kondisi genangan di lokasi dengan pemanfaatan media sosial yang terkoneksi dengan petabencana.id.

"Masyarakat dapat memonitor informasi yang dikumpulkan dari warga yang telah melapor melalui tampilan di situs petabencana.id," ucap Raditya. 

Media sosial yang dapat digunakan untuk melaporkan kondisi lapangan, seperti genangan dan tinggi muka air, antara lain dengan Twitter, Facebook dan Telegram. Cara melaporkan melalui kanal media sosial dapat diakses pada tautan berikut https://youtu.be/rlPNGkhgVoQ.

Komentar