Minggu, 19 Mei 2024 | 07:33
NEWS

Hari Pariwisata Sedunia, Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Harus Simak Ini

Hari Pariwisata Sedunia, Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Harus Simak Ini
Hari Pariwisata Sedunia (Dok Greeners.co)

ASKARA - Para pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif diminta menjadikan Hari Pariwisata Sedunia, yang jatuh pada 27 September 2020 untuk memperkuat penerapan protokol kesehatan. 

Melalui berbasis CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) di tengah upaya bersama untuk bangkit dari pandemi Covid-19.  

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Nia Niscaya mengatakan, Hari Pariwisata Sedunia tahun ini mengusung Tourism and Rural Development. 

Tema tersebut dikatakannya, sejalan dengan protokol kesehatan berbasis CHSE yang turut mengedepankan keberlanjutan lingkungan. 

"Tema Hari Pariwisata Internasional tahun ini lebih ke alam, perdesaan, pariwisata dan masyarakat lokal. Kalau kita hubungkan dengan program protokol kesehatan CHSE, rupanya program kita sudah sejalan," kata Nia dalam keterangannya, Senin (21/9).

Tentu jangan sampai protokol kesehatan dijalankan tetapi lingkungan tidak terjaga. Maka itu pihak menjadikan Hari Pariwisata Dunia sebagai momentum memperkuat penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE.

"Termasuk di transportasi udara sebagai salah satu penunjang pergerakan wisatawan dan juga sektor ekonomi kreatif," jelas Nia Niscaya. 

Menanggapi hal tersebut, Vice President Commercial Performance PT. Angkasa Pura II, Wisnu Raharjo, mengungkapkan pihaknya telah menggulirkan kampanye Safe Travel Campaign. 

Kampanye ini menggaungkan pentingnya penerapan protokol kesehatan bagi penyedia jasa transportasi, terutama maskapai penerbangan dan konsumen.

"Kampanye ini bertujuan mengembalikan kepercayaan pengguna transportasi udara, terutama meyakinkan jaminan keamanan, kesehatan, dan kebersihan transportasi udara bagi wisatawan," kata Wisnu.
 
Terdapat tiga poin utama dari Safe Travel Campaign, yaitu kesiapan staf operasional, memastikan pengalaman bepergian yang aman bagi konsumen, dan membangun kepercayaan konsumen.

"Jadi pada poin pertama kita memastikan, seluruh staf operasional di bandara menyesuaikan pola kerja dengan protokol kesehatan, mengenakan alat pelindung diri seperti masker," tandas Qisnu. 

Komentar