Tahan Krisis Dampak Pandemi
Gang Kerajinan, Sentra Manisan di Sukabumi
ASKARA - Pengrajin manisan di Gang Kerajinan di Kampung Nagrak Kidul, Desa Nagrak, Kecamatan Cisaat sangat luar biasa dan tahan terhadap krisis dampak pandemi. Selain manisan, ditempat tersebut diproduksi juga berbagai makanan olahan seperti sirup pala.
"Maka dari itu sudah sepatutnya didorong menjadi sentra manisan," ujar Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami saat meresmikan pusat industri rumahan produk manisan di Kabupaten Sukabumi, Minggu (20/9). Peresmian pusat industri rumahan produk manisan di Kabupaten Sukabumi itu ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh H. Marwan Hamami.
Image sebagai pusat manisan, kata H. Marwan harus dibangun bersama sama. Ketika orang ingin mencari manisan, langsung teringat Gang Kerajinan ini. "Tugas kita bersama menguatkan dan mempromosikan image tersebut, di zaman teknologi informasi seperti sekarang, saya yakin promosi bisa, mari kita manfaatkan medsos untuk hal positif dan kebaikan bersama," imbuhnya.
H. Marwan menambahkan, industri rumahan produk manisan sejalan dengan program presiden Jokowi, yakni, one village one product. "Arena itu pemuda dan masyarakat perlu mendorong sentra manisan di sini agar semakin berkembang. Sehingga, pembeli tertarik datang ke lokasi ini," ungkapnya.
Dunia digital sangat berkembang dan maju, H. Marwan menerangkan, bisa dimanfaatkan untuk pemasaran, promosi dan market place dan jaringan usaha. Pemerintah Kabupaten Sukabumi sendiri sudah pasti mengapresiasi dan mendorong setiap ikhitiar untuk menjadi lebih baik. "Semua dimulai dari desa. Ketika desa berhasil, Kecamatan dan kota akan ikut berkembang," tuturnya.
Selain itu, H. Marwan mengingatkan untuk keberkahan usaha dan memberikan manfaat pada sesama, ketika mendapatkan keuntungan selalu menunaikan zakat, infak, dan sedekah.
Sebelum meninjau serta membeli sejumlah produk UMKM yang dipajang di stand bazzar acara tersebut, H. Marwan juga menyerahkan sembako kepada 40 anak yatim dan jompo.
Salah seorang pengrajin manisan, Cahya mengatakan, eksistensi pengrajin manisan sudah turun temurun. Bahkan sudah mencapai generasi ke tiga. "Eksistensi pengrajin manisan di sini sudah berpuluh puluh tahun. Kita ingin dan akan melestarikan produk manisan di sini," terangnya.
Senada dengan itu, Tokoh Pemuda setempat, Iwan, mengatakan, sentra manisan ini ke depan harus menjadi sarana edukasi wisata sehingga masyarakat bisa semakin terberdayakan. "Kami akan bergerak dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Termasuk menjembatani antara Pemda dan masyarakat. Mudah mudahan, Gang ini bisa membawa Sukabumi lebih baik," jelasnya.
Komentar