Jumat, 26 April 2024 | 23:23
CULINARY

Cicipi Kelezatan Odading Mang Oleh yang Kembali Viral

Cicipi Kelezatan Odading Mang Oleh yang Kembali Viral
(Kesatu)

ASKARA - Menjadi viral setelah diulas oleh warganet bernama Ade Londok, odading Mang Oleh kini semakin diserbu pembeli. 

Setiap harinya bahkan antrean mengular demi bisa mencicipi odading yang rasanya disebut seperti iron man itu.

Odading Mang Oleh sebenarnya memiliki nama Cakweh & Odading Nusa Sari-Pak Soleh. Berlokasi di Jalan Baranangsiang, tepat di samping Gedung Kesenian Rumentang Siang, gerobak biru yang menjajakan odading dan cakwe ini sudah jadi langganan warga Bandung.

M. Soleh selaku penjual Cakweh & Odading Nusa Sari-Pak Soleh mengatakan, sudah berjualan odading dan cakwe sejak 1987. Baru di tahun 1990 dia menjajakan dagangannya di Jalan Baranangsiang.

Menurut M. Soleh, dagangannya menjadi buah bibir di masyarakat bukan hal baru. Sebelumnya, Cakweh & Odading Nusa Sari-Pak Soleh sudah pernah diulas oleh pakar kuliner Indonesia Bondan Winarno.

"Dulu itu sudah pernah di-review sama Pak Bondan Winarno kemudian ramai lagi. Waktu itu lebih dari ini ramainya," katanya, Kamis (17/9).

Karena rasanya yang lezat Cakweh & Odading Nusa Sari-Pak Soleh sudah jadi langganan hotel-hotel di Kota Bandung. Cakwe dan odading Mang Oleh memiliki ukuran yang lebih besar dibanding lainnya. Tekstur adonan yang kenyal menghasilkan cakwe dan odading yang empuk dan gurih.

"Saya juga sudah lama jualan di sini dan pelanggannya bermacam-macam seperti hotel," ujar M. Soleh.

Setelah viral di media sosial, M. Soleh kini semakin kebanjiran pembeli. Dia menerangkan bahwa setiap hari harus menyiapkan sampai 100 kilogram adonan, padahal hari biasa cuma 30 sampai 40 kilogram saja.

"Biasanya setiap hari cuma 30-40 kilogram adonan saja. Tapi sudah beberapa hari ke belakang langsung ramai lagi," jelas M. Soleh.

Odading dan cakwe Mang Oleh dibanderol Rp 1500 per buah. M. Soleh menggorengnya ketika ada pembeli datang supaya tetap hangat, hanya saja kalau sekarang dia harus menggorengnya lebih awal.

Katanya, pembeli mulai datang pukul 10.00 WIB. Mereka rela antre panjang demi bisa mencicipi odading dan cakwe Mang Oleh. Saking membludaknya pembeli, M. Soleh sampai menerjunkan sanak keluarga untuk membantunya berjualan.

Kini ada tujuh pegawai yang membantunya berjualan. Masing-masing punya tugas sendiri untuk mengatur pembeli agar tetap tertib dan menjaga jarak.

"Cukup kewalahan tapi nggak bisa saya lepas. Karyawan, anak diterjunkan semua, biasanya cuma berdua atau tiga. Hari ini saja tujuh orang pegawainya," jelas M. Soleh. (kesatu) 

Komentar