Sabtu, 18 Mei 2024 | 18:38
COMMUNITY

Ramuan Kuno Efektif Membunuh Bakteri Kebal Antibiotik

Ramuan Kuno Efektif Membunuh Bakteri Kebal Antibiotik
Bald's Leechbook. (British Library/Public Domain)

ASKARA - Berbagai upaya dalam memerangi bakteri yang resisten atau kebal terhadap antibiotik membuat beberapa ilmuwan melirik kembali sebuah resep dan ramuan kuno. 

Dituliskan dalam sebuah manuskrip yang dikenal sebagai Bald's Leechbook diperkirakan berasal dari 1000 tahun lalu.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang penggunaan obat dari abad pertengahan dalam mengobati MRSA, para peneliti dari School of Life Sciences di University of Warwick merekonstruksi ramuan kuno ini. Terdiri dari bahan-bahan alami berupa bawang merah, bawang putih, anggur, dan empedu sapi.

Dikenal sebagai Bald's eyesalve, mereka menunjukkan bahwa salep dari abad pertengahan ini memiliki aktivitas antibakteri yang menjanjikan serta memiliki efek samping yang rendah. Hasil penelitiannya telah diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports.

Beberapa jenis dari koloni bakteri dapat menghasilkan sejenis lapisan tipis yang menyelimuti suatu permukaan biologis yang basah, yang dikenal dengan biofilm. Dengan struktur ini kawanan bakteri dapat menjaring nutrisi serta melindunginya dari antibiotik. Salah satu diantaranya adalah infeksi pada penderita diabetes yang sulit diobati.

Dari pengujiannya terhadap Bald's eyesalve, para peneliti menemukan bahwa salep kuno ini efektif terhadap berbagai bakteri patogen baik yang hidup sebagai sel planktonik individu, maupun sebagai biofilm multiseluler. Bahkan, tampaknya bekerja melawan bakteri berbahaya yang telah tumbuh resisten terhadap beberapa obat modern.

Namun, meskipun campuran bahan-bahan alami tersebut  mampu melawan bakteri biofilm, tapi bahannya tidak bisa digunakan secara tunggal dan terpisah. Misalnya, untuk bawang putih, meskipun mengandung allicin yang antiseptik, namun tidak dapat melawan bakteri biofilm. Dan ketika dicamputkan dengan bahan lainnya akan menghasilkan kekuatan baru.

Di masa lalu, resep ini telah terbukti dalam membunuh Staphylococcus aureus, sejenis bakteri yang sangat kebal terhadap antibiotik penyebab penyakit golden staph. Resistensinya, sebagian besar dikarenakan bakteri ini dapat membentuk biofilm.

Menghancurkan biofilm membutuhkan konsentrasi antibiotik seratus hingga seribu kali lebih besar daripada bakteri yang tak terlindung biofilm . Dalam kasus ekstrem, bahkan mungkin memerlukan amputasi untuk menghindari keracunan darah.

Selain itu, resep salep kuno ampuh dalam melawan berbagai jenis bakteri yang sama resistannya. Beberapa bakteri seperti  Acinetobacter baumanii, Stenotrophomonas maltophilia, S. epidermidis dan S. pyogenes, yang semuanya dapat menginfeksi luka, membentuk biofilm, dan tahan terhadap antibiotik.

"Sebagian besar antibiotik yang kita gunakan saat ini berasal dari senyawa alami, tetapi pekerjaan kami menyoroti kebutuhan untuk mengeksplorasi tidak hanya senyawa tunggal melainkan campuran dari produk alami untuk mengobati infeksi biofilm," kata Freya Harrison yang memimpin penelitian dari School of Life Sciences di University of Warwick.

"Kami berpikir bahwa penemuan antibiotik dari produk alami di masa depan dapat ditingkatkan dengan mempelajari kombinasi dari berbagai bahan, daripada tanaman atau senyawa tunggal. Dalam contoh pertama ini, kami pikir kombinasi ini dapat menyarankan perawatan baru untuk luka yang terinfeksi, seperti kaki diabetes dan borok kaki," paparnya. (ikons) 

Komentar