Senin, 13 Mei 2024 | 20:42
COMMUNITY

Menengok Lebih Dekat Kemegahan Altar Utama Gereja Vatikan

Menengok Lebih Dekat Kemegahan Altar Utama Gereja Vatikan
Basilika Kepausan Santo Petrus (AFP-Handout-Vatikan Media)

ASKARA - Megah dan penuh mahakarya seni, kalimat itu cocok menggambarkan Basilika Kepausan Santo Petrus di Vatikan, merupakan gereja dan salah satu situs terpenting bagi umat Kristiani, khususnya umat Katolik Roma.

Bangunan itu disebut sebagai gereja terbesar yang pernah dibangun meliputi area 23.000 meter persegi dan memiliki kapasitas lebih dari 60.000 orang. Serta salah satu situs tersuci dalam Kekristenan.

Konstruksi basilika itu dimulai pada 1506 dan rampung pada 1626. Bangunan itu merupakan tempat Santo Petrus, salah satu rasul Yesus dianggap sebagai Paus pertama yang disalibkan dan dimakamkan. 

"Ini salah satu karya terbesar Gian Lorenzo Bernini hasil kolaborasinya dengan teman dan saingannya bernama Francesco Borromini," kata channel YouTube Martin Selitubun saat berkunjung ke Balisika Santo Petrus, Minggu (19/7).

Altar utama merupakan tempat Paus memimpin misa, tepat berada di atas kuburan Santo Petrus dan tepat berada di kubah Basilika. Kala itu Bernini ditugaskan Paus Urbanus VIII mengerjakan altar pada tahun 1623 hingga tahun 1634. 

"Kanopinya bergaya baroque terbuat dari perunggu dan dilapisi dengan emas. Altar dan kanopi indah ini terinspirasi dari gaya romawi kuno dan tinggi kanopi ini mencapai 20 meter," beber Martin Selitubun. 

Sementara, di kaki tiang kanopi yang menjulang tinggi terdapat simbol-simbol sangat penting seperti kiara kepausan atau mahkota kepausan. Juga terdapat gambar lebah yang merupakan sentuhan karya Bernini.  

"Lebah-lebah ini adalah simbol dari keluarga Bernini ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa gedung yang indah ini luar biasa dari kanopi karya Bernini," terangnya. 

Bangunan indah lainnya berada tepat di belakang altar yaitu, tahta Santo Petrus yang terukir dari kayu dibuat pada abad ke-9 tepatnya pada tahun 873. 

Tahta kayu tersebut hadiah dari Kaisar Romawi Suci Karl kepada Paus Yohanes VIII pada 875. Kursi tersebut dipelajari beberapa kali sepanjang tahun, yang berlangsung dari 1968 sampai 1974, ketika kursi tersebut dilepas dari altar Bernini. 

Basilika ini dibangun dengan gaya Renaisance dengan empat perancang utama selain Bernini yaitu, Donato Bramante, Michelangelo, Carlo Maderno. 

Komentar