ASKARA - Jenazah Sastrawan Sapardi Djoko Damono rencananya akan dimakamkan di wilayah Bogor, Jawa Barat usai disemayamkan di kompleks Dosen Universitas Indonesia (UI) Ciputat, Tangerang Selatan.

"Info yang kami terima, almarhum akan dimakamkan di Taman Pemakaman Giritama, Giri Tonjong, Bogor," ujar Kepala Biro Humas dan Kantor Informasi Publik Universitas Indonesia (UI), Amelita Lusia saat dihubungi Askara, Minggu (19/7).

Pihaknya juga mengungkapkan rasa duka cita atas kepergian penyair legendaris Indonesia itu selama-lamanya.

"Kami turut berbelasungkawa atas kepergian beliau. Semoga almarhum mendapat tempat yang layak sesuai amal ibadahnya. Amin," tutur Amelita.

Budayawan yang akrab disebut Presiden Jancukers alias Sudjiwo Tedjo juga mengungkapkan mengungkapkan rasa dukanya dengan syair.

"Kutuang Bubur Bulan Sapar ke dalam Hujan Bulan Juni, agar Saparku menjadi Sapardi, Sapar kita semua. Mas Sapardi.. met jalan .. sampai jumpa #utangRasa," cuit @sudjiwotedjo.

Sementara itu berdasarkan informasi dari pihak keluarga, jenazah akan dimakamkan Minggu sore, setelah Salat Ashar di Taman Pemakaman Giritama, Giri Tonjong, Bogor. Pemakaman Sapardi dilarang untuk dihadiri para pelayat sesuai protokol kesehatan dari pemerintah.

Sapardi meninggal dunia di EKA Hospital BSD, Tangerang Selatan, Minggu (19/7), pukul 09.17 WIB. Di lingkungan UI, Sapardi pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Budaya UI periode 1995-1999. Kemudian, almarhum menjadi guru besar.  

Ketenaran sastra Sapardi juga disebut disebabkan para mantan mahasiswanya, di mana dibuat menjadi musikalisasi puisi yang dilakukan oleh Umar Muslim, Ags Arya Dipayana, Reda Gaudiamo, Tatyana, Ari Malibu dan Ananda Sukarlan. Salah satu Album yang dipopulerkan Reda dan Tatyana dalam duet "Dua Ibu".