ASKARA - Kabar duka kembali mewarnai Indonesia di tengah wabah Covid-19. Kali ini Indonesia kehilangan sosok sastrawan Sapardi Djoko Damono yang dikabarkan menghembus nafas terakhir di usia 80 tahun.

Kabar meninggalnya Sapardi diketahui melalui pesan WhatsApp yang tersebar, Minggu (19/7). 

"Innalillahi wa inna ilaihi roji'uun. Telah berpulang ke Rahmatullah Bapak Sapardi Djoko Damono pagi ini pkl. 09.17 WIB di RS EKA BSD. Info lain menyusul," tulis pesan WhatsApp yang diterima Askara. 

Innalilahi wa inailahi roji’un: Penyair Sapardi Djoko Damono wafat pagi ini setelah beberapa bulan sakit. Maret 1940-Juli 2020 pic.twitter.com/1EtzToVpME

— goenawan mohamad (@gm_gm) July 19, 2020

Penulis sekaligus Pengurus Komunitas Salihara, Goenawan Mohamad juga menuliskan kabar meninggalnya SApardi Djoko Damono di akun Twitter-nya. 

"Innalilahi wa inailahi roji’un: Penyair Sapardi Djoko Damono wafat pagi ini setelah beberapa bulan sakit. Maret 1940-Juli 2020," tulis Goenawan Mohamad di akunnya @gm_gm.

Sejumlah nitizen pun mengungkapkan duka cita mendalam. Terlihat, "Pak Sapardi" sehingga menjadi trending di jagad Twitter.

"Pak Sapardi is trending now in Indonesia, and what a sad news I'm hearing this morning. Just known that two of friends in this community like to read Eyang's works for a couple of days ago," tulis @damiyeyo_hp

"Today we lost one of the greatest poets in Indonesian literature history. Rest in power, Pak Sapardi. Karyamu abadi," tulis @guchahae

"Innalilahi.. selamat jalan Pak Sapardi Djoko Damono. Thank you for the divine poems, may it echoed eternally," tulis @revanadia

"Sugeng tindak, Penyair 'Hujan Bulan Juni' Sapardi Djoko Damono. Semoga husnul khatimah," ujar Akhmad Sahal, Pengurus Cabang Istimewa NU di Amerika, melalui akun Twitter @sahaL_AS.