Jumat, 17 Mei 2024 | 02:53
COMMUNITY

Jaga Jarak, Komunitas Dennis Lee Ving Tsun Kurangi Teknik Chi Sao

Jaga Jarak, Komunitas Dennis Lee Ving Tsun Kurangi Teknik Chi Sao
Komunitas Dennis Lee Ving Tsun Indonesia. (Dok. pribadi)

ASKARA - Memasuki era normal baru sejumlah fasilitas olah raga secara dibuka kembali.

Kondisi ini dimanfaatkan Komunitas Dennis Lee Ving Tsun Indonesia untuk melanjutkan latihan rutin. 

Mereka kembali menggelar latihan bela diri wing chun setiap hari Rabu di Kawasan Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Latihan baru kembali berjalan selama dua pekan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. 

Pengurus Komunitas Dennis Lee Ving Tsun Indonesia Hendra Yudha menyatakan, sesi latihan kembali dibuka setelah beberapa bulan tutup sementara. Peserta yang datang mengikuti jadwal latihan belum lengkap karena masih khawatir dengan pandemi Covid-19.

"Baru buka kelas reguler seperti biasa, Rabu malam. Murid-murid belum semuanya, sebagian masih belum berani," katanya saat berbincang dengan Askara, Sabtu (18/7). 

Prokotol kesehatan yang diterapkan yaitu menjaga jarak fisik antar anggota. Bahkan ada beberapa teknik yang harus dikurangi seperti chi sao (sticky hand) lantaran gerakannya menempelkan lengan ke lengan. 

Seni bela diri wing chun tidak tergantung pada kekuatan fisik seseorang dalam pertarungan melainkan dikembangkan melalui karakteristik otot, struktur tubuh, kesederhanaan dan kekuatan pikiran manusia. 

"Tetap ada jaga jarak, artinya dikurangi interaksi dengan teman. Kecuali untuk hal-hal yang memang perlu sentuh tangan. Untuk teknik chi sao dikurangi," terang Hendra Yudha. 

Kendati demikian, semangat para anggota tidak padam. Mereka yang mengikuti latihan tetap antusias. Dengan membiasakan beradaptasi pada tatanan normal baru. 

"Durasi latihan tetap sama. Semangat ya masih bagus walau dengan lebih waspada," kata Hendra Yudha. 

Cabang komunitas ini berada di Tangerang dan ada niatan untuk terus mengenalkan wing chun ke sejumlah kota di Indonesia. 

"Ada wacana mau mengembangkan ke daerah-daerah, mungkin tahun depan," beber Hendra Yudha.

Nama Dennis Lee sendiri diambil dari sang guru yang tinggal di Hong Kong dan pernah menimba ilmu dengan anak IP Man yaitu IP Ching. Komunitas ini baru berdiri pada tahun 2019.  

Komentar