Sabtu, 27 April 2024 | 00:19
NEWS

Zona Merah Berkurang Tapi Harus Tetap Waspada

Zona Merah Berkurang Tapi Harus Tetap Waspada
Ilustrasi. (BNPB)

ASKARA - Gugus Tugas Nasional menyampaikan pergerakan zonasi risiko daerah terpapar Covid-19 mengalami perubahan lebih baik. 

Ketua Tim Pakar GTPPC-19 Profesor Wiku Adisasmito mengatakan, sejak pertama kali zonasi diumumkan pada 31 Mei hingga saat ini terjadi perkembangan yang membaik.

"Selama tujuh pekan terakhir terjadi perkembangan sangat signifikan. Jika di akhir Mei zona merah tersebar di 108 kabupaten/kota kini per tanggal 12 Juli 2020 zona merah hanya tersebar di 55 kabupaten/kota," jelasnya di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (14/7).

Selain itu, terdapat daerah yang bisa mengubah zonasinya dari merah alias tinggi risiko menjadi hijau atau tidak terdampak.

"Jika melihat zona hijau cukup banyak daerah di Indonesia yang mengubah zonasinya dari zona tinggi, sedang dan rendah menjadi zona tidak terdampak atau tidak ada kasus," ujar Prof. Wiku.

Menurut Prof. Wiku yang merupakan pakar epidemiologi, meskipun menunjukan tren membaik, masyarakat diharapkan tetap waspada.

"Meskipun kecenderungan selama tujuh minggu terakhir terjadi peningkatkan yang baik tetapi kewaspadaan tetap harus dijaga agar makin lama makin membaik lagi," pesannya. 

Sementara itu, terdapat beberapa daerah yang menjadi perhatian karena jumlah kasus Covid-19 yang tinggi. Provinsi yang menjadi perhatian karena jumlah kasus tinggi dan insidensinya tinggi per 12 Juli yakni Jawa Timur 16.658 kasus, DKI Jakarta 14.517, Sulawesi Selatan 6973, Jawa Tengah 5473, Jawa Barat 5007, Kalimantan Selatan 4146, Sumatera Utara 2323, dan Papua 2267. Total dari delapan provinsi sebanyak 74 persen dari seluruh kasus di Indonesia.

Prof. Wiku mengimbau untuk meningkatkan pemeriksaan, pelacakan dan pengobatan di delapan provinsi tersebut guna menurunkan jumlah kasus.

"Perlu ditingkatkan tiga T, Testing, Tracing dan Treatment. Harapan kasus ini akan bisa menurun dan lebih baik, dan kondisi Indonesia secara keseluruhan lebih baik," katanya.

Serta pentingnya kerja sama antar pihak diperlukan dan selalu menerapkan protokol kesehatan di manapun dan kapan pun.

"Pimpinan daerah dan masyarakat mari bekerja sama agar seluruh wilayah di Indonesia menjadi membaik dengan cara menerapkan protokol kesehatan yang dijalankan secara individu ataupun kolektif," demikian Prof. Wiku. 

Komentar