Jumat, 26 April 2024 | 22:54
NEWS

Kreatifitas Para Dokter Memberi Edukasi di Masa Normal Baru

Kreatifitas Para Dokter Memberi Edukasi di Masa Normal Baru
Dokter Kecantikan Sonia Wibisono. (Dok. BNPB)

ASKARA - Kenormalan baru melahirkan perubahan perilaku dan gaya hidup masyarakat dalam menyesuaian menghadapi pandemi Covid-19 yang masih terjadi.

Melihat fenomena adaptasi dan penyesuaian kebiasaan baru itu, dokter kecantikan Sonia Wibisono memiliki pengalaman perubahan produktivitas dalam mengedukasi masyarakat. Di mana, dokter juga dituntut lebih kreatif mengemas cara penyampaian edukasi.

"Kalau dulu kita memberikan edukasi langsung bertemu dengan masyarakat sekarang kita memanfaatkan ruang digital menjadi sarana mengedukasi masyarakat," ujar Dokter Sonia di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (11/7).

Selama masa pandemi Covid-19 Dokter Sonia yang juga dikenal sebagai figur publik lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Pemberian edukasi kepada masyarakat melalui ruang digital juga dilakukan dari rumah.

"Mempersiapkan kamera dan lampu-lampu secara mandiri serta pengemasannya harus kreatif. Bisa langsung shoot dengan handphone nanti dari media yang bekerja sama dengan kita yang akan mengedit videonya," jelasnya. 

Keharusan dalam menerapkan gaya hidup bersih dan sehat, Dokter Sonia kerap mengedukasi hal itu melalui media sosial bersama keluarga di rumah. Agar edukasi yang diberikan sesuai dengan yang saat ini dilakukan masyarakat.

"Seperti kegiatan mencuci tangan bersama anak, hal ini juga bisa menjadi ajakan bagi orang tua untuk mulai mengajarkan gaya hidup bersih dan sehat kepada anak sejak dini," katanya.

Pada kesempatan sama, edukasi melalui ruang digital juga diterapkan oleh Anggota Junior Doctors Indonesia Vito Anggarino Damay dalam pekerjaannya sebagai dokter spesialis jantung.

"Jika sudah selesai jam praktik saya di rumah sakit saya menyediakan waktu untuk memberikan edukasi. Seperti Sonia, kita bisa memberikan edukasi dengan mengundang sesama dokter secara virtual," tuturnya. 

Menurut Dokter Vito, dalam memberikan edukasi pada masa adaptasi kebiasaan baru dibutuhkan kreativitas. Dan bukan berarti menggurui namun hal ini dilakukan demi kepentingan bersama.

"Saat ini memang harus lebih kreatif supaya kita kesannya bukan menggurui tapi kita bersama-sama mengedukasi kepentingan bersama. Masyarakat dapat pengertian tanpa merasa kita menggurui mereka," jelasnya.

Komentar