Minggu, 19 Mei 2024 | 16:47
NEWS

Kritik Media Australia, Indonesia Bakal Jadi Pusat Wabah

Kritik Media Australia, Indonesia Bakal Jadi Pusat Wabah
Ilustrasi. (CNBC)

ASKARA - Media Australia mengkritik penanganan pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia. 

Indonesia bahkan disebut akan menjadi hotspot atau pusat wabah virus tersebut di dunia.

"The world's next coronavirus hotspot is emerging next door," bunyi judul Sydney Morning Herald (SMH) dalam laporannya yang diterbitkan 19 Juni.

"Sebagian besar negara-negara Asia Tenggara telah berhasil meratakan tingkat infeksi corona virus mereka tetapi Indonesia kalah dalam pertarungannya dengan Covid-19," tulis SMH.

SMH menyatakan, tetangga raksasa Australia ini sekarang siap di tepi jurang yang tidak menyenangkan. Di mana, pemerintahnya menunjukkan beberapa tanda bahwa Indonesia bersedia mengambil keputusan sulit yang diperlukan untuk menekan laju infeksi yang berkembang pesat. 

"Saat perhatian dunia difokuskan pada Amerika Serikat, India, Rusia dan Brasil yang mencatat angka infeksi harian dalam puluhan ribu, Indonesia saat ini terbang di bawah radar," jelas SMH mengacu dugaan bahwa banyak warga yang terinfeksi Covid-19 namun tidak terdeteksi.

Indonesia sampai saat ini melaporkan 45.891 kasus Covid-19 dengan 2465 orang meninggal dan sebanyak 18.404 pasien berhasil disembuhkan.

SMH juga mengkritik tingkat tes Covid-19 di Indonesia yang sangat rendah dan tingkat kematian yang proporsional tinggi. Indonesia berada di posisi 163 dengan hanya melakukan 2193 tes per satu juta orang.

Terlepas dari tren peningkatan infeksi Covid-19, pemerintah Indonesia sudah mulai melonggarkan pembatasan pergerakan publik yang selama ini diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Kantor Berita Reuters menyoroti jumlah anak di Indonesia yang meninggal dunia terkait Covid-19. Media yang berbasis di Amerika Serikat itu menilai, ada ratusan anak yang meninggal terkait virus tersebut.

"Hampir sejak awal pemerintah Indonesia telah menangani pandemi ini dengan buruk," kritik SMH. (dbs/industry)

Komentar