Jumat, 17 Mei 2024 | 04:55
NEWS

Kasus Baru Covid-19 Menurun dari Kemarin, Walau Masih Tetap Tinggi

Kasus Baru Covid-19 Menurun dari Kemarin, Walau Masih Tetap Tinggi
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto (Dok BNPB)

ASKARA - Tidak seperti kemarin, jumlah kasus Covid-19 mengalami penurunan hari ini, Kamis (11/6). Dari pemeriksaan terhadap 16.702 spesimen didapatkan 35.295 orang positif Covid-19. 

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, jumlah yang berhasil sembuh sebanyak 507 orang sehingga total sebanyak 12.636, dan yang meninggal dunia bertambah 41 orang sehingga total menjadi 2.000 orang.

Kemudian, Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 43.414, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 14.052 orang dan sebanyak 424 kabupaten/kota terdampak dari 34 provinsi.

"Kalau kemudian kita teliti lebih lanjut, besaran angka ini kita lihat pada beberapa provinsi yang masih cenderung tinggi, di antaranya adalah Jawa Timur, hari ini melaporkan ada 297 kasus positif baru, meskipun juga dilaporkan ada 112 kasus yang sembuh,” ujarnya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Kamis (11/6).  

Kemudian Sulawesi Selatan, menambahkan kasus konfirmasi positif sebanyak 141 orang, dan tidak ada laporan yang sembuh. Di DKI Jakarta, 128 kasus baru dan 144 kasus sembuh. Kalimantan Selatan 69 kasus baru dan 36 kasus sembuh, dan Sumatera Utara 45 kasus baru dan 12 kasus sembuh.

Dikatakan Yuri, data selanjutnya terdapat 18 provinsi yang melaporkan kasusnya berada di bawah 10 kasus, bahkan ada 9 provinsi dengan kasus nol, artinya tidak ada laporan kasus baru.

"Sumatera Selatan meskipun hari ini melaporkan 42 kasus baru dilaporkan juga 55 orang sembuh. Kemudian Nusa Tenggara Barat hari ini melaporkan 11 kasus, ini lebih rendah dibanding kemarin, dan melaporkan kasus yang sembuh ada 44 orang. Kalimantan Barat hari ini tidak ada kasus baru tetapi ada dilaporkan 7 kasus sembuh," ungkapnya.

Saat ini, kata Yuri, spesimen yang diterima lebih banyak dari hasil kontak tracing. Di mana tengah berjalan sangat agresif dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan setempat. Misalnya Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Sulawesi Selatan.

"Ini adalah bagian dari arahan yang diberikan oleh Presiden, bahwa sumber penularan yang ada di masyarakat harus dicari, yaitu dengan melakukan kontak tracing dan kemudian dilakukan pemeriksaan,” tandasnya.

Komentar