Sabtu, 11 Mei 2024 | 11:23
NEWS

Runtuhnya Patung Dewa Perang di Tuban Pertanda Apa?

Runtuhnya Patung Dewa Perang di Tuban Pertanda Apa?
Patung Khong Co Kwan Sing Tee Koen di Klenteng Kwan Sing Bio. (Dok. Cahaya Adhi Wibowo)

ASKARA - Patung Dewa Perang Khong Co Kwan Sing Tee Koen di Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban mendadak runtuh. 

Yang tersisa dari patung setinggi 30 meter dan tertinggi di ASEAN itu hanyalah tiang rangka berdiri menjulang ke angkasa.

Banyak yang bertanya-tanya tentang runtuhnya patung Jenderal Guan Yu pada Kamis pagi kemarin (16/4). Beragam spekulasi pun bermunculan di dunia nyata maupun dunia maya. Ada yang menanggapi secara logika karena pengaruh cuaca dan ada pula yang mengaitkannya dengan situasi akibat wabah Covid-19 di Indonesia.

Menurut pengamat spiritual Cahaya Adhi Wibowo, runtuhnya patung dewa perang berwajah merah ini sebagai pertanda positif yaitu sebagai peringatan agar semua pihak mawas diri dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara.

"Maknanya sangat dalam, di mana seluruh bangsa dan negara di dunia ini usai wabah yang melanda hampir seluruh negara lebih mengutamakan perdamaian dunia untuk kesejahteraaan manusia dan merawat bumi beserta isinya," jelas Adhi Wibowo.

Dia mengatakan, situasi ekonomi dunia pasca wabah Covid-19 dapat bangkit kembali, di mana kepentingan pembangunan harus lebih diutamakan untuk kepentingan manusia. Dan seluruh dunia harus fokus kepada kehidupan umat manusia. Dana untuk persenjataan harus dialihkan untuk kemanusiaan.

"Perubahan ekonomi suatu negara menjadi lebih baik atau tidaknya tergantung dari pemimpinnya," ujar Adhi Wibowo.

Adhi Wibowo menjelaskan, Patung Dewa Khong Co Kwan Sing Tee Koen yang menghadap ke laut dan mendadak runtuh itu sebetulnya punya pesan penting untuk dunia. Asia Tenggara punya peran penting untuk perdamaian dunia namun hingga saat ini belum ada pemimpin sekelas Soekarno untuk menjadikan semua itu.

"Nanti akan muncul dari Tanah Air kita sosok pemimpin yang dapat mewujudkan perdamaian dunia dan juga akan membawa kemakmuran bagi bangsa Indonesia," ucapnya.
 
Ditambahkan Adhi Wibowo, kendati awan gelap menyelimuti wilayah Nusantara, leluhur bangsa Indonesia tidak ingin bangsa ini pecah dan terpuruk. Akan ada kekuatan yang akan mempersatukan dan membangunkan seluruh potensi yang ada untuk kejayaan Nusantara.

Komentar