Minggu, 19 Mei 2024 | 01:02
NEWS

Ini Usulan Jokowi di KTT Khusus ASEAN Plus Three Terkait Corona

Ini Usulan Jokowi di KTT Khusus ASEAN Plus Three Terkait Corona
Presiden Jokowi (Biro Pers Sekretariat Negara)

ASKARA - Setelah menggelar Konferensi Tingkat Tinggi Khusus ASEAN (Special ASEAN Summit), Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan pertemuan secara virtual dengan KTT Khusus ASEAN Plus Three (APT), yakni 10 negara ASEAN bersama dengan Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan yang membahas upaya penanganan Covid-19. 

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan, KTT khusus ASEAN Plus Three ini dilakukan pada pukul 14.00 WIB hingga 16.30 WIB yang dipimpin oleh Vietnam, sebagai ketua dari ASEAN. 

KTT ASEAN Plus Three ini juga merupakan usulan dari Indonesia, di dalamnya selain para pemimpin ASEAN serta Jepang, Tiongkok serta Korea Selatan hadir juga sekjen ASEAN Lim Jock Hoi dan Dirjen World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus yang sempat memberikan pernyataan didalam pertemuan tersebut. 

Dalam pertemuan tersebut, kata Retno, Presiden Jokowi menyakini kerja sama APT dapat mengatasi krisis yang disebabkan Covid-19. Ada dua hal penting yang disampaikan Jokowi. Pertama, penguatan kerja sama guna menciptakan resilience dalam penganganan pandemi Covid-19. 

"Presiden mengatakan bahwa mengingat negara APT, Tiongkok, Jepang dan juga Korea Selatan termasuk negara yang pertama kali mengalami TU menghadapi Covid-19, maka pengalaman mereka sangat penting, untuk dibagikan kepada negara-negara ASEAN," ungkap Retno.

Jokowi menyampaikan agar pemimpin APT memberikan instruksi kepada menteri kesehatan masing-masing negara, guna memperkuat koordinasi termasuk kerja sama pengadaan alat kesehatan, obat-obatan dan peningkatan kapasitas tenaga medis. 

"Antara lain penguatan field epidemiology training network dan penguatan kerja sama research untuk membuat obat-obatan dan juga vaksin," kata dia.

Selain itu, Jokowi juga mengusulkan segera dibentuk gugus tugas khusus negara-negara APT untuk menangani pandemi.

"Gugus tugas inilah yang diharapkan dapat memberikan rekomendasi secara cepat pada saat pandemi muncul di masa mendatang, jadi sekali lagi usulan bapak presiden tidak hanya menangangi pandemi saat ini, tetapi juga untuk menghadapi pandemi di kemudian hari," tuturnya.

Terbentuknya jejaring dan kerja sama antara industri obat dan farmasi negara-negara APT juga menjadi usulan Presiden Jokowi. 

"Tentunya termasuk perusahaan-perusahaan milik negara BUMN yang memproduksi obat-obatan untuk mengatasi covid-19," imbuhnya.

Usulan lainnya adalah penguatan kerja sama dalam rangka resilience di bidang ekonomi. Merunut penyampaian Managing Director Internasional Monetery Fund (IMF), bahwa dunia akan mengalami resesi terburuk sejak great depression pada tahun 30-an, Presiden Jokowi meyakini negara-negara APT bisa menghadapi hal itu, terlebih APT juga telah memiliki infrastruktur kerja sama yang cukup baik.

"Infrastruktur yang dimiliki APT ini diperkuat dan dijalankan, misalnya pemberdayaan Macroeconomic Research Office (AMRO), Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM), dan Asean Plus Three Emergency Rice Reserve guna menjamin ketahanan pangan," tuturnya.

Terakhir, Jokowi mengingatkan pentingnya para pemimpin memberikan komitmen yang kuat untuk menjamin perdagangan dari free flow of goods. Sekaligus berharap negara-negara APT dapat terus memimpin, guna kawasan APT dapat menjadi engine global economic growth di masa mendatang. 

Komentar