Jumat, 17 Mei 2024 | 15:41
COMMUNITY

Hadapi Persaingan, Pelaku UMKM Perlu Adopsi Teknologi

Hadapi Persaingan, Pelaku UMKM Perlu Adopsi Teknologi
Toko kelontong di Pejaten Timur telah dua tahun bergabung dalam Ekosistem Qasir. (Dok. Qasir)

ASKARA - Era modernisasi dan ekonomi digital menjadi penentu bertahannya sebuah usaha.

Jangan sampai keterlambatan memprediksi perkembangan menjadi penyebab usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sulit berkembang. 

Perusahaan Qasir mengembangkan rangkaian teknologi yang mutlak dibutuhkan usahawan mikro untuk memulai, mengelola dan mengembangkan usahanya.

Teknologinya memungkinkan usahawan melakukan pencatatan transaksi, pembayaran digital, pengisian kembali stok sampai layanan untuk pengembangan usaha. 

CEO Qasir Michael Williem menyatakan, pelaku usaha mikro dan kecil seringkali melewatkan tidak membekali diri dengan kesiapan menghadapi persaingan yang terus berganti seiring perkembangan teknologi. 

"Permintaan masyarakat kini datang tidak hanya atas dasar kebutuhan tetapi juga karena dibentuk oleh pasar. Misalnya saja metode pembayaran cashless," ujarnya kepada media, Rabu (18/3).

Potensi cashback dan kemudahan belanja tanpa uang tunai membuat pembeli tertarik untuk memiliki dompet digital dari ponsel pintar. Dampaknya, mereka akan menyambangi pedagang yang menyediakan metode pembayaran secara digital. 

"Hal semacam ini yang kerap luput dari perhitungan pemain lama, khususnya yang masih berada dalam skala mikro dan kecil," tutur Michael. 

Aplikasi POS Qasir dan Miqro dirancang untuk mewadahi semua kebutuhan pencatatan usahawan dari mencatat stok, mencatat kasbon, pembelian, penjualan sampai sistem pembayaran non tunai. 

Upaya ini mendapat apresiasi dari salah satu pemilik toko kelontong di Kawasan Pejaten Timur, Jakarta Selatan yang telah dua tahun bergabung dalam Ekosistem Qasir. 

Pemilik toko Jerry mengaku sudah mencoba berbagai jenis usaha. Ia pun sudah merasakan beberapa kali kalah dalam persaingan hingga akhirnya memutuskan putar haluan membuka toko kelontong sejak 2009 hingga saat ini. 

"Sejak menggunakan Qasir dua tahun lalu bisnis saya banyak terbantu karena saya dan karyawan bisa mulai aktif melakukan organisasi sistem yang baik. Monitor stok selalu terpantau sebelum persediaan barang habis," papar Jerry. 

Aplikasi POS Qasir dan Miqro tercatat sudah diunduh sebanyak 270.000 kali dengan jumlah pengguna aktif lebih dari 35 persen. Adapun basis pengguna terbesar berada di Jabodetabek, Malang, Surabaya, Bali, dan Yogyakarta.

Komentar