Senin, 20 Mei 2024 | 05:15
LIFESTYLE

Serigala Langit, Film dari TNI AU Setelah Vakum 30 Tahun

Serigala Langit, Film dari TNI AU Setelah Vakum 30 Tahun
Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Yuyu Sutisna dan Eksekutif Produser Arnold J. Limasnax di tengah-tengah para pemain Serigala Langit (Askara/Aprilia Rahapit)

ASKARA - Trailer serta poster film "Serigala Langit" resmi diluncurkan. Peluncuran dilakukan di Pangkalan Udara TNI AU di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (5/3). 

Film Serigala Langit diketahui merupakan film yang mengangkat aksi pesawat yang kental dengan dunia kedirgantaraan. Film ini juga bercampur dengan cerita cinta dan perjuangan seorang pilot. 

Uniknya, film ini juga dibintangi Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Yuyu Sutisna bersama sang istri Ayuning Dewanti, serta melibatkan para pilot pesawat TNI AU.

Dikatakan Yuyu, film Serigala Langit merupakan strategi promosi dan eksistensi TNI AU dengan menggaet E-Motion Entertainment, ditandai kesepakatan kerja sama pada 2019 lalu di Halim Perdanakusuma.

Serigala Langit sekaligus menjadi film yang menandakan kembali eksistensi TNI AU di dunia perfilman Indonesia, setelah 30 tahun lalu tepatnya pada 1991 terakhir dirilis film Perwira dan Ksatria.

"Sudah 30 tahun kita tidak memiliki film yang mempromosikan atau menggambarkan kehidupan Angkatan Udara, ketika itu tahun 90-an awal film Perwira Ksatria dan pada saat itu saya (masih) pangkat dua, dan semenjak itu hingga saat ini vakum atau tidak ada film yang diproduksi yang menggambarkan TNI AU," ungkap Yuyu. 

PT Emotion Entertainment dengan TNI AU membuat konten film Serigala Langit dengan enam operasi, di antaranya melibatkan operasi intelijen, operasi pembebasan sandera yang dilakukan oleh Paskhas, operasi mobilisasi udara yang dilaksanakan menggunakan pesawat Hercules dan lainnya. Tak ketinggalan, film ini juga melibatkan aksi paralayang dari Federasi Aero Sports Indonesia (FASI). 

"Hingga akhirnya pada tahun lalu kita canangkan membuat film yang menggambarkan kehidupan di angkatan udara, itu dengan judul Serigala Langit, dan Alhamdulillah sekarang memasuki tahap akhir," tuturnya.

Pengambilan gambar film dilakukan di beberapa landasan udara, di antaranya yaitu Lanud Iswahjudi Madiun, Lanud Atang Sanjaya, Kohanudnas Jakarta dan Lanud Adisutjipto Jogjakarta. Adapun Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) yang digunakan adalag Pesawat F16, T50i, Sukhoi, Boeing, Hercules, Helikopter Caracal, tim Paskhas dan perlengkapan lainnya yang didukung TNI AU.

Yuyu berharap, film ini bisa menjadi sarana hiburan, edukasi sehingga masyarakat bisa mengenal dan mencintai angkatan udara, khususnya dan kedirgantaraan pada umumnya.

"Sehingga yang terjadi adalah hubungan yang harmonis antara angkatan udara dan masyarakat yang memiliki ataupun minat ke kedirgantaan," harapnya.

Untuk diketahui, film ini diproduksi dengan pengawalan Arnold J. Limasnax sebagai eksekutif produser, yang dimulai pqsa 15 November hingga 27 Desember 2019 lalu. Film ini dibintangi oleh Deva Mahendra, Bunga Jelitha, Yoshi Sudarso, Anya Geraldine, Dian Sidik, Donny Damara, Dede Yusuf yang dahulu juga membintangi film Prawira dan Ksatria, Wanda Hamidah, dan penampilan khusus dari Marsekal Yuyu beserta istri. 

Rencananya, film yang akan diputar pada 2 April 2020 mendatang ini akan ditayangkan saat HUT TNI AU pada 9 April 2020 mendatang. Bahkan, sejumlah Lanud menyambut baik film ini dengan kreatif membuat kaos Serigala Langit.

"Angkatan Udara sudah membuat rencana-rencana kegiatan seluruh keluarga besar Angkatan Udara, kita untuk nonton bersama pada tanggal tersebut, bahkan sudah ada lanud-lanud tertentu membuat kaos jadi mereka saking senangnya, membuat kaos Serigala Langit," ujarnya.

Sementara itu, Eksekutif Produser Film Serigala Langit, Arnold J. Limasnax mengatakan, biaya yang dikeluarkan untuk film ini bisa dibilang termahal yang pernah dibuat dalam perfilman Indonesia. Sayangnya, tak disebtkan pasti nomilal biaya yang dikeluarkan.

"Angka pastinya memang belum fiks, tapi dengan bangga kita bilang bisa jadi salah satu film termahal yang dibuat di Indonesia, secara value sangat mahal karena untuk menerbangkan dan lain-lain. Kan rental pesawat nggak ada ya, tapi value-nya paling tinggi," ujar Arnold.

Film Serigala Langit ditargetkan dapat mencapai jutaan orang masyarakat pencinta film. Upaya diskusi dengan exhibitor diharapkan dapat kesempatan tayang di layar yang tidak sedikit. 

Komentar