Minggu, 19 Mei 2024 | 09:34
NEWS

35 Siswa SMA Labschool Jakarta Kembali Wakili Indonesia di Ajang Simulasi Sidang PBB

35 Siswa SMA Labschool Jakarta Kembali Wakili Indonesia di Ajang Simulasi Sidang PBB
35 Siswa SMA Labschool Jakarta mewaakili Indonesia di Ajang Simulasi Sidang PBB (Istimewa)

ASKARA - Konferensi simulasi sidang PBB tingkat sekolah menengah sedunia kembali digelar Universitas Harvard. Ajang kompetisi sidang PBB didakan Universitas Harvard terselenggara pada 30 Januari-2 Februari 2020.

Simulasi sidang PBB di kampus ternama dunia itu dikenal dengan nama Harvard Model United Nations (HMUN). Tahun 2020 merupakan pelaksanaan HMUN ke-67. 

Mengikuti HMUN merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Sebab ajang ini menjadi konferensi model simulasi sidang PBB tertua dan sangat bergengsi di level internasional.

Terbukti dengan banyaknya jumlah peserta hingga mencapai 4.056 siswa, berasal dari 52 negara. Seperti Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Belanda, Turki, Bangladesh, Cina, India, Nigeria, Ethiopia, Rusia, Selandia Baru, dan termasuk Indonesia.

Dari 52 negara yang berpartisipasi, Indonesia adalah salah satu negara yang berperan serta. Kali ini SMA Labschool Jakarta kembali menjadi hadir memenuhi undangan Harvard. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya.

Kepala SMA Labschool Jakarta, Suparno Sastro menyatakan, pihaknya telah mengikuti ajang simulasi sidang PBB itu sebanyak 6 kali. Mereka bersaing dengan siswa SMA asing dari sejumlah negara. 

"Tahun ini SMA Labschool Jakarta membawa 35 siswa menjadi delegasi HMUN. Para siswa pilihan itu sekarang sedang berlomba, berperan menjadi diplomat di antara ribuan siswa lainnya," ujar Suparno, Minggu (2/2).

Para siswa juga menerima kunjungan dan diberi motivasi sekakigus inspirasi oleh Dubes PTRI (Perutusan Tetap Republik Indonesia) di PBB, New York. Dian T. Djani. 

"Bagaimana menjadi seorang diplomat di PBB kepada para siswa Labschool di Wisma PTRI, New York. Para delegasi Labschool juga berkesempatan mengunjungi markas besar PBB di New York," kata Suparno. 

Sekretaris Jenderal HMUN 2020, Esteban R. Flores menyampaikan bahwa dalam ajang ini, panitia menantang para delegasi memikirkan masalah yang muncul seputar pemerintahan dan PBB. 

Serta mencari solusi kreatif yang mungkin tidak tertangani dengan baik selama ini, tentunya dengan cara bijaksana. 

"Tindakan positif sebagai seorang pemimpin internasional, membayangkan dunia yang lebih baik dan bekerjasama dengan yang lain untuk mewujudkannya," kata mahasiswa Universitas Harvard ini. 

Sekjen PBB, Antonio Guterrres  menyampaikan, bahwa saat ini warga dunia saling terhubung. Konflik, perusakan lingkungan, kemiskinan, dan ketidakadilan berdampak pada setiap orang. 

"Kita harus bekerjasama untuk kemanusiaan bersama. Semua kelompok akan berkembang ketika mereka menghormati kemajemukan," terangnya. 

Komentar