Minggu, 19 Mei 2024 | 19:07
NEWS

TNI Kirim Pasukan Bantu Penanganan Karhutla di Australia

TNI Kirim Pasukan Bantu Penanganan Karhutla di Australia
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memeriksa pasukan Satgas Garuda RI Operasi Bantuan Penanganan Karhutla di Australia (Puspen TNI)

ASKARA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memimpin upacara pemberangkatan 44 prajurit yang tergabung dalam Satgas Garuda RI Operasi Bantuan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Australia.

Hadi menyampaikan bahwa atas keputusan pemerintah, TNI diperintahkan untuk mengirimkan pasukan guna membantu penanganan karhutla yang terjadi sejak beberapa waktu lalu di Distrik Eden. Secara umum tugas Satgas Penanganan Karhutla di Australia adalah membantu Rural Fire Service pada lapis kedua membuka dan membersihkan akses ke permukiman warga dan jalur-jalur lain.

Para prajurit yang akan berangkat adalah duta-duta bangsa dan duta kemanusiaan yang ditugaskan untuk membantu Australia sebagai negara sahabat Indonesia. 

''Tugas ini adalah tugas yang mulia dan penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan. Untuk itu, laksanakan tugas dan kepercayaan tersebut dengan profesional karena para prajurit tidak hanya membawa nama TNI tetapi juga bangsa dan negara; perhatikan selalu faktor keamanan, laksanakan koordinasi yang ketat dengan Satgas Penanganan Karhutla Pemerintah Australia, laksanakan kerja sama yang baik dengan berbagai instansi yang terlibat di lapangan,'' jelasnya di Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Sabtu (1/2).

Hadi mengatakan, sebagai negara tetangga, Australia berulang kali mengirimkan bantuan kepada Indonesia saat mengalami bencana alam. Traktat Lombok yang ditandatangani Indonesia dan Australia pada 2006 di antaranya menyebutkan kerja sama dan saling memberi bantuan bila dibutuhkan saat terjadi bencana alam ataupun kondisi darurat.

Satgas Garuda RI Operasi Bantuan Penanganan Karhutla Australia dipimpin oleh Mayor Czi. Wanda Indra Dhanu Abidin dari Menzikon Ditziad dengan komposisi pasukan yakni 26 personel (Zeni Kontruksi AD), enam personel (Zeni Kontruksi Marinir), empat personel (Faskon TNI AU), satu tenaga medis dan enam personel pendukung lain. 

Satgas akan bertugas selama satu bulan. Apabila negara Australia masih membutuhkan maka akan diperpanjang masa penugasannya.

Komentar