Selasa, 21 Mei 2024 | 23:29
NEWS

Ini Progres Evakuasi WNI di Wuhan

Ini Progres Evakuasi WNI di Wuhan
Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah (Aprilia Rahapit/Askara)

ASKARA – Warga Negara Indonesia (WNI) di China tengah berjuang bertahan hidup seiring merebaknya virus corona. WNI yang didominasi para mahasiswa ini bahkan sebagian meminta untuk dievakuasi agar secepatnya dipulangkan ke Tanah Air meskipun belum memasuki waktu kelulusan.

Saat ini, Pemerintah Indonesia tengah mematangkan persiapan proses evakuasi para WNI di China. Namun, belum diketahui kapan evakuasi dapat dilakukan. Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah memastikan evakuasi tersebut akan dilakukan secepatnya.

"Saat ini masih terus dimatangkan persiapannya, Insya Allah secepatnya," ungkap Faizasyah saat dihubungi Askara, Jumat (31/1).

Data, keabsahan hukum, penjemputan dan tes kesehatan

Proses evakuasi yang masih dimatangkan salah satunya adalah soal pemukhtahiran data, khususnya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei yang diketahui terdapat 93 WNI dari 243 WNI yang tersebar tujuh kota. Pemukhtahiran dilakukan sebagai bentuk keabsahan hukum bagi setiap orang atau WNI yang akan meninggalkan suatu negara seperti China akibat virus corona ini. Diketahui pemukhtahiran data ini tengah berlangsung .

"Pemutakhiran data atau mendata kembali, memverifikasi WNI yang berada di sana, sejak kemarin terus berlangsung, untuk keabsahan hukum serta memastikan tak ada WNI yang tertinggal di sana," ujar Teuku Faizasyah.

Di era kemudahan perjalanan ini, kata dia, tidak menutup kemungkinan terdapat WNI yang belum terdata. Saat ini pemukhtahiran data dilakukan Kedutaan Besar RI di Beijing. Faizasyah memastikan siapapun yang sudah tercatat dalam data maka proses evakuasi akan mudah dilakukan.

"Kalau semua siap (datanya) maka proses pemulangan lainnya bisa dilakukan, termasuk penentuan titik penjemputan," tandasnya.

Selain itu, proses pematangan evakuasi termasuk mencakup pencarian titik penjemputan WNI, di mana titik penjemputan itu dipilih dengan teliti agar penjemputan bisa dilakukan dengan mudah dan aman.

"Kalau kita bayangkan di salah satu kota saja di 500 kilometer ke pusat tujuan penampungan maka harus mengelola dari tujuh titik menjadi satu titik," jelas dia.

Para WNI juga harus melewati pemeriksaan kesehatan sebelum kepulangan maupun saat tiba di Tanah Air, sebagai bentuk preventif ketat serta memastikan negatif dari virus corona. Saat ini, prosesnya juga tengah dimatangkan oleh tim medis.

"Tim medis yang melakukan asesmen kondisi para WNI, baik di titik keberangkatan dan tiba di Tanah Air. Sehingga ketika mereka kembali ke masyarakat, kembali ke keluarga, mereka dalam kondisi yang fit dan prima," ucap Faizasyah. 

Komentar