Dokter Yusuf Nugraha: Dedikasi Tanpa Batas untuk Kesehatan Masyarakat dengan Konsep Berobat Ijab Kabul

ASKARA – Di tengah mahalnya biaya layanan kesehatan, sosok Dokter Yusuf Nugraha (44) menjadi cahaya harapan bagi masyarakat Cianjur. Dengan konsep unik "berobat ijab kabul", dokter pemilik Klinik Harapan Sehat di Cilaku ini membuktikan bahwa pelayanan medis berkualitas bisa diakses oleh siapa saja, tanpa terkendala biaya.
Pelayanan Tanpa Pamrih, Kesehatan untuk Semua
Bagi Yusuf Nugraha, menjadi dokter bukan sekadar profesi, melainkan panggilan jiwa untuk membantu sesama. Ia prihatin melihat banyak warga, terutama dari kalangan kurang mampu, yang enggan berobat karena takut tidak mampu membayar. Padahal, kesehatan adalah hak dasar setiap manusia.
"Saya ingin memastikan semua orang tetap bisa berobat tanpa terkendala biaya. Kesehatan adalah hak fundamental setiap manusia," tegas Yusuf saat ditemui di kliniknya, Rabu (26/3/2025).
Konsep ijab kabul yang ia terapkan terinspirasi dari nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan. Sebelum pemeriksaan, pasien diajak melakukan semacam "akad", di mana mereka menyatakan kesanggupan membayar sesuai kemampuan. Ada yang membayar Rp 20.000, Rp 5.000, atau bahkan gratis jika benar-benar tidak punya uang.
Dari Klinik Sederhana Menjadi Pusat Harapan
Berawal dari sebuah ruangan kecil berukuran 3x4 meter pada 2008, Klinik Harapan Sehat kini telah berkembang menjadi gedung dua lantai yang melayani 250 pasien per hari. Perjalanan ini tidak mudah—banyak yang meragukan sistemnya bisa bertahan. Namun, Yusuf membuktikan bahwa keikhlasan dan kepercayaan akan selalu berbuah kebaikan.
"Dalam matematika manusia, 10 dikurangi 11 hasilnya minus 1. Tapi dalam matematika Allah, justru bisa menjadi sejuta," ujarnya penuh keyakinan.
Ia menganggap keberlangsungan kliniknya adalah buah dari doa pasien yang pernah dibantunya. Meski tak mengejar keuntungan, kliniknya tetap bertahan bahkan berkembang—sebuah bukti bahwa rezeki akan datang dari jalan yang tak terduga ketika niatnya tulus.
Mengubah Paradigma: Kesehatan Bukan Komoditas
Di tengah maraknya praktik medis yang berorientasi profit, Dokter Yusuf hadir dengan prinsip berbeda: "Pasien bukan sumber uang, melainkan manusia yang harus dilayani dengan tulus."
"Jangan sampai ada warga yang menahan sakit karena tidak punya biaya, hingga akhirnya kondisinya semakin parah dan tidak bisa tertolong," katanya.
Ia berharap konsep ini menginspirasi lebih banyak tenaga medis untuk mengutamakan nilai kemanusiaan dalam pelayanan kesehatan. Baginya, kepuasan terbesar bukan dari jumlah rupiah yang masuk, tetapi dari senyum pasien yang sembuh dan terbebas dari beban biaya.
Simbol Harapan di Tengah Sistem Kesehatan yang Mahal
Kisah Dokter Yusuf Nugraha adalah potret nyata pengabdian tanpa syarat. Klinik Harapan Sehat bukan sekadar tempat berobat, melainkan simbol kepedulian dan kepercayaan bahwa kebaikan akan selalu ada jalan.
Di saat banyak orang sibuk menghitung untung-rugi, Yusuf memilih menghitung senyum dan kesembuhan pasien. Ia membuktikan bahwa pelayanan kesehatan yang manusiawi bukanlah mimpi—melainkan sebuah pilihan yang bisa diwujudkan dengan ketulusan.
"Jika ada lebih banyak tenaga medis yang menerapkan prinsip ini, kita bisa menghapus ketakutan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan," pungkasnya.
Dokter Yusuf Nugraha bukan hanya menyembuhkan penyakit, tetapi juga memulihkan keyakinan bahwa di dunia ini masih ada kebaikan yang tulus. (Dwi Taufan Hidayat)
Komentar