Rabu, 12 Februari 2025 | 07:12
COMMUNITY

BCF Gelar Konferensi Nasional untuk Percepatan SDGs Indonesia

BCF Gelar Konferensi Nasional untuk Percepatan SDGs Indonesia
Bakrie Center Foundation selenggarakan Konferensi Nasional Campus Leaders Program Batch 9 untuk Percepatan SDGs Indonesia (Dok BCF)

ASKARA – Bakrie Center Foundation (BCF) kembali menyelenggarakan Konferensi Nasional sebagai bagian dari penutupan kegiatan Campus Leaders Program (CLP) batch 9 dengan tema Pelibatan Aktif Pemuda dalam Percepatan Pencapaian SDGs Indonesia. Acara ini berlangsung secara hybrid selama dua hari, pada 17-18 Desember 2024, melibatkan 320 mahasiswa yang bekerja sama dengan 17 lembaga sosial mitra di 13 provinsi.

Acara ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan dari skema kolaborasi Hexa Helix, yaitu pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, masyarakat, dan mahasiswa. Konferensi ini menjadi ajang diseminasi hasil kegiatan magang, baik melalui program Magang MSIB, magang mandiri, maupun praktikum, yang dituangkan dalam prosiding atau artikel ilmiah. Prosiding tersebut merupakan dokumentasi pengalaman mahasiswa yang ditulis dengan pendampingan mentor dan dosen pembimbing.

CEO BCF, Jimmy Gani, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor melalui pendekatan Hexa Helix dalam mendukung pencapaian SDGs. “Kami berharap program ini dapat mendukung percepatan pemenuhan target SDGs, terutama di bidang kesehatan seperti pemberantasan Tuberkulosis (TBC). Prosiding yang dihasilkan diharapkan menjadi referensi dalam penyusunan kebijakan,” ungkapnya.

Indonesia menduduki peringkat kedua kasus TBC tertinggi di dunia dengan estimasi 969 ribu kasus. Penyakit ini tidak hanya memengaruhi kesehatan tetapi juga aspek ekonomi, sosial, dan psikologis masyarakat. Dalam program CLP, mahasiswa peserta magang yang disebut TB Rangers berperan sebagai inovator untuk mendukung kegiatan lembaga mitra, menjadi wadah implementasi keilmuan, dan pengalaman lapangan.

dr. Yudhi Pramono, MARS, Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, mengapresiasi peran BCF dalam eliminasi TBC melalui pendekatan Hexa Helix. “Pemerintah menargetkan 1 juta skrining TBC pada tahun depan, dan kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk mencapai target ini. Kami optimis dapat menurunkan insiden TBC hingga 85%,” ujarnya.

Pemaparan prosiding menjadi sorotan utama dalam konferensi ini. Dari 17 prosiding yang dihasilkan, karya Yayasan Terus Berjuang (Terjang), Jawa Barat, meraih penghargaan prosiding terbaik dengan skor 90,96. Selain itu, BCF juga menyerahkan kumpulan prosiding CLP batch 8 yang telah melewati proses evaluasi kepada perwakilan MSIB Kemendikbudristek, Swasti Paramita, dan National Program Director Konsorsium Penabulu STPI, Betty Nababan.

Andri Mardiah, Ph.D., Direktur Pendidikan Tinggi dan IPTEK Bappenas, menutup acara dengan menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menciptakan dampak berkelanjutan untuk pencapaian SDGs. “Pemerintah membutuhkan dukungan seluruh lapisan masyarakat, termasuk pemuda, untuk mempercepat pencapaian target pembangunan,” jelasnya.

Konferensi Nasional ini menjadi bukti konkret bagaimana pelibatan aktif mahasiswa dan kolaborasi lintas sektor dapat mendukung tercapainya SDGs di Indonesia.

 

 

Komentar