Jumat, 03 Mei 2024 | 23:45
COMMUNITY

Prof. Rokhmin Dahuri: Tak Ada Kata Terlambat Mewarisi Semangat Kartini

Prof. Rokhmin Dahuri: Tak Ada Kata Terlambat Mewarisi Semangat Kartini
Prof. Dr. Ir, Rokhmin Dahuri, MS

ASKARA - Di moment peringatan Hari Kartini pada Ahad 21 April 2024,  Ketua DPP PDI Perjuangan, Prof. Dr. Ir, Rokhmin Dahuri, MS mengucapkan Selamat Hari Kartini! Menurutnya tak ada kata terlambat untuk mewarisi semangat Kartini: Kekuatan, Keangguhan dan Ketabahan

“Semoga semangat Kartini menginspirasi kita untuk menjunjung tinggi kedudukan mulia perempuan dalam Islam,sebagai pemimpin, pendidik, dan penyebar kebaikan dalam masyarakat,” ujar Prof Rokhmin Dahuri, Ahad, 21 April 2024.

Guru Besar Kelautan dan Perikanan IPB University tersebut menguraikan, dengan menggabungkan semangat Kartini dalam mengangkat martabat perempuan dengan nilai-nilai agama Islam yang menghormati dan memberdayakan perempuan, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan penuh potensi perempuan dalam segala aspek kehidupan.

“Ini mencakup hak-hak pendidikan, peran dalam keluarga dan masyarakat, serta kesempatan untuk berkontribusi dalam pembangunan sosial dan ekonom,” papar Prof Rokhmin Dahuri.

Menurutnya, pandangan Islam terhadap wanita mencerminkan kesetaraan dan penghormatan terhadap hak-hak mereka. Al-Qur’an, sebagai sumber ajaran utama dalam Islam, memberikan arahan tentang pentingnya menghormati dan melindungi hak-hak wanita.

“Keistimewaan perempuan itu memiliki bakat multitasking. Semua bisa dilakukan seorang diri dalam waktu bersamaan. Perempuan juga memiliki kecakapan dalam mendidik anak-anak, serta sebagai istri yang mempererat ikatan keluarga,” tuturnya.

Maka, tegasnya, sudah seharusnya ia menjalankan tugas dan fungsinya di dalam rumah tangga dengan baik. Sehingga terbentuklah anak-anak yang kelak akan menjadi generasi penerus bangsa yang baik pula. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya surga terletak di bawah telapak kaki ibu."

Hal ini menunjukkan bahwa peran seorang ibu sangat dihargai dalam Islam. “Islam juga mendorong perempuan untuk berperan aktif dalam masyarakat dan memberdayakan diri mereka sendiri,” ujarnya.

Prof Rokhmin Dahuri memberikan contoh dalam sejarah Islam di mana perempuan memainkan peran penting dalam bidang sosial, ekonomi, dan politik. “Sebagai contoh, Khadijah, istri pertama Nabi Muhammad SAW, adalah seorang pedagang sukses dan pengusaha yang memainkan peran kunci dalam mendukung dakwah Islam pada awal perkembangannya,” terang Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan 2020 – Sekarang.

Aktor Pembangunan

Duta Besar Kehormatan Jeju Islan dan Busan Metropolitan City Korea Selatan tersebut mengungkakan, sejarah mencatat perempuan bisa menjadi aktor strategis di dalam pembangunan. Tidak hanya pembangunan di desa-desa, tetapi juga pembangunan secara nasional yang dapat mengubah kehidupan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera.

Seiring berjalannya waktu, perempuan mulai bangkit dan berhasil membuktikan bahwasanya keberadaan mereka layak untuk diperhitungkan. Kecerdasan serta kepiawaian perempuan-perempuan Indonesia, khususnya, tidak bisa lagi dianggap remeh karena telah turut berkontribusi terhadap pembangunan.

“Salah satu contoh, peran perempuan di dalam upaya meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Di sektor perikanan, data Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) 2015 menyebutkan, perempuan mengerjakan 70% pekerjaan produksi perikanan dengan waktu kerja hingga 17 jam,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan-RI 2001 – 2004 itu.

Mulai dari menyiapkan bahan bakar, perbaikan alat menangkap ikan, memasak bahan makanan untuk nelayan laki-laki. Setelah ikan tiba di dermaga, perempuan kemudian berperan sebagai penjual atau pengupas kerang.

“Mereka juga ahli dalam mengolah ikan menjadi makanan siap saji, seperti tekwan, sambal,ataupun kerupuk sehingga harga jual harga jual produk ikan menjadi naik,” pungkasnya.

Komentar