Jumat, 03 Mei 2024 | 19:59
OPINI

Nugrahini Rahayu: Penggerak Pemberdayaan Wanita melalui UMKM Inovatif

Nugrahini Rahayu: Penggerak Pemberdayaan Wanita melalui UMKM Inovatif
Nugrahini Rahayu: Penggerak pemberdayaan wanita melalui UMKM inovatif (Dok Rahayu)

Oleh: Keyla Intan Madaniy *


ASKARA - Kunci keberhasilan menjalankan usaha itu istiqamah, bersabar, dan menjaga komunikasi yang baik dengan sesama. 

Demikian dikatdkan  Nugrahaini Rahayu (52 tahun). Mengomentari kesuksesannya sebagai pemilik UMKM serta ketua kelompok wanita tani barokah atau yang biasa disebut “KWT Barokah”, salah satu UMKM olahan singkong inovatif yang terkenal di Kabupaten Bogor. 

Kelompok Wanita Tani Barokah merupakan salah satu wadah bagi perempuan petani di wilayah Desa Benteng Kabupaten Bogor yang bergerak dalam bidang pengolahan hasil pertanian, salah satunya pengolahan singkong menjadi mocaf.

Menjadi seorang wanita bukanlah hambatan untuk berkarir sukses dan berguna bagi sesama. Ibu Nugrahini Rahayu atau yang akrab disapa Ibu Hadi ini merupakan alumni fakultas peternakan IPB University. Wanita asal Gombong, Jawa Timur ini mampu menciptakan inovasi yang berupa  singkong menjadi tepung mocaf yang dapat dijadikan banyak olahan lainnya seperti brownies kering, brownies kukus, eggroll, sop kering, bolu mini kering, aneka cookies, peyek, bunga goyang, beras analog mocaf, keripik singkong, serta deblo kering. 

Bu Hadi mengatakan bahwa produk dari KWT Barokah ini sudah memiliki legalitas berupa SK KWT, NIB, HALAL, PIRT, HAKI, dan sedang proses HACCP. 

Awal Mula Kesuksesan

Usaha ini dimulai pada tahun 2019. Awal mulanya pada saat itu terdapat kedatangan penyuluhan dari P2SDM IPB ke kampung dimana tempat Bu Hadi tinggal. Lalu, warga sekitar merasa tertarik dengan kegiatan penyuluhan tersebut, namun karena keterbatasan dalam ilmu dan finansial, mereka mengajak Bu Hadi untuk bergabung serta memimpin. 

Awalnya, Bu Hadi tidak merasa tertarik untuk membangun usaha tersebut karena beliau sudah memiliki usaha yang sudah mencukupi kebutuhannya, yakni bisnis  roti dan minuman jamu instan. Namun, melihat warga sekitar yang kurang akan pendidikan, tidak memiliki pekerjaan, serta tidak ada kegiatan yang positif, akhirnya beliau tertarik dan bertekad kuat untuk mengubah nasib dengan memberdayakan masyarakat sekitar. 

Beliau mengajak masyarakat yang utamanya ibu-ibu untuk mengolah skill dan mendapatkan pekerjaan yang layak. Dengan dibekali skill, ilmu, serta pengalaman mengenai dunia bisnis dan pengolahan pangan, Bu Hadi mengajarkan keseluruhan proses produksi secara detail kepada kelompok wanita tani tersebut. 
Selama produksi berlangsung, mereka bertemu dengan forum UMKM setempat dan dianjurkan untuk mengikuti pelatihan. Mereka pun mengikuti beberapa pelatihan dari beberapa dinas pemerintahan, yaitu mulai dari dinas koperasi yakni mengikuti pelatihan e-commerce dan keamanan pangan, dinas perindustrian yakni mengikuti bimtek CPPOB, serta pelatihan dinas budaya pariwisata yakni pelatihan CHSE karena lokasi pengolahan mocaf tersebut termasuk pada wilayah desa wisata benteng. Setelah mengikuti beberapa pelatihan akhirnya dibentuklah Kelompok Wanita Tani Barokah atau yang biasa disebut KWT Barokah. 

Tekad yang Kuat sebagai Penggerak Kelompok Wanita Tani 

Adanya tekad untuk menyebarkan ilmu dan pengalaman yang lebih luas, Bu Hadi melakukan kerjasama dengan agrianita IPB untuk melakukan pelatihan secara terbuka untuk umum seperti pelatihan untuk membuat mocaf, cookies, ataupun produk olahan singkong lainnya yang diproduksi oleh KWT Barokah. Tak hanya memikirkan diri sendiri, dengan tekad yang kuat untuk mendorong SDM menjadi lebih unggul, beliau mengajarkan  para karyawannya mulai dari proses penerimaan singkong, proses produksi, hingga proses penjualan. Beliau tak pernah pelit dalam ilmu, sekalipun itu resep produksinya sendiri, ia ingin SDM dapat membuat inovasi dengan ilmu yang terbarukan. Beliau ingin generasi millennial dan zillenial dapat mandiri dan menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri, hingga dapat meraih kesuksesan dalam bisnis. Hal ini didukung dengan inisiatif dari beliau yang mengajukan para karyawannya untuk mengikuti program pemerintah pada kementrian pertanian, yakni pelatihan dalam sebuah bisnis mulai dari proses produksi, packaging, hingga mengelola eksternal. 

Tips dalam Membangun Perubahan

Salah satu hal yang mendukung kesusksesan antara Bu Hadi sebagai ketua kelompok dalam mengggerakkan KWT Barokah ini karena beliau selalu membangun hubungan yang baik dengan para anggotanya, maupun dengan pihak eksternal, serta menjaga komunikasi secara terbuka secara jujur dan amanah. Tantangan terbesar dalam bisnis homemade yang dijalankannya yaitu adanya cuaca yang tidak menentu dapat menghambat proses produksi.

Disisi lain beliau mengatakan pentingnya membangun mental yang kuat, terutama mental para SDM yang membutuhkan kesabaran ekstra. Mengingat latar belakang SDM yang kurang memadai, tak membuat Bu Hadi menyerah, justru ia makin bersemangat untuk membuat perubahan yang lebih maju, agar masyarakat sekitar dan berkembang dan terus memunculkan inovasi baru yang  bermanfaat bagi sesama. Tak jarang dalam usahanya tersebut terdapat masalah antar karyawannya. Namun, beliau selalu menegaskan untuk selalu bersabar dan tak melibatkan emosi.

Hal pertama yang beliau lakukan ketika terdapat masalah ialah dengan mendengarkan keluhan dan menerima saran dari setiap anggotanya, lalu beliau akan menghapi segala masalah dengan mencari solusi secara kebersamaan. Dengan begitu, komunikasi antara Bu Hadi sebagai atasan dan para karyawannya akan selalu terjaga dengan baik. 

Kegigihannya untuk membantu sesama membuat bisnisnya yang diproduksi secara rumahan berjalan pesat hingga saat ini, tak jarang Bu Hadi juga dipanggil untuk menjadi pembicara di beberapa universitas dan institusi. Maka tak heran jika ia mendapat banyak sertifikat penghargaan yang terpajang di rumahnya, menjadi bukti akan kontribusinya yang tak terbantahkan dalam memberikan inspirasi dan pengetahuan kepada generasi muda serta masyarakat luas. Rasa tulus dan kesabaran yang dimilikinya secara nyata telah menjadi sumber keberhasilan dalam memberikan bantuan kepada banyak orang melalui jasanya, beliau telah mengukir jejak yang membanggakan dalam dunia kewirausahaan dan pemberdayaan masyarakat.


* Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media
Sekolah Vokasi, IPB University

 

Komentar